Fakultas Peternakan UGM terus memperkokoh jati diri sebagai Fakultas unggul yang selalu berkontribusi dan berperan aktif dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan kerja sama dengan industri peternakan bertaraf internasional guna menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap dengan tantangan global.
Menindaklanjuti penandatangan perjanjian kerja sama antara PT JIPA dan CREST Co., Ltd, Jepang pada tahun 2023, Fakultas Peternakan mengirimkan 4 mahasiswa untuk mengikuti kegiatan magang di perusahaan peternakan unggas dan babi di Jepang. Setelah melalui serangkaian seleksi, 4 mahasiswa tersebut dinyatakan lolos untuk mengikuti magang selama 1 tahun di Jepang. Sebelum berangkat ke Jepang, mahasiswa peserta magang diwajibkan mengikuti kursus Bahasa Jepang selama 1 semester pada tahun 2023. Setelah lolos persyaratan kemampuan bahasa Jepang, mahasiswa menerima CoE dari Imigrasi Jepang untuk melaksanakan magang kerja di Perusahaan Jepang.
“Selama menjalani magang harapannya, mahasiswa dapat membiasakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan di Jepang. Bekerja di Jepang tentunya perlu menjaga sikap attitude yang baik”, ujar Prof. Yuny Erwanto, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja Sama, saat melepas mahasiswa peserta program magang di Jepang pada Selasa (13/02). Menurut Yuny, kegiatan magang di industri asing dapat memberikan kesempatan untuk mempelajari teknik, teknologi, dan metodologi baru yang mungkin tidak tersedia di negara asal mahasiswa. Hal ini akan memperluas keahlian mereka dan meningkatkan daya saing mereka di lapangan kerja.
Mahasiswa peserta magang di Jepang merupakan mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu dan Industri Peternakan. Dua mahasiswa peserta magang, Zefanya Mutiara Citra Dewi dan Katarina Audrey Susanto akan melakukan magang di Perusahaan Babi di Chiba, Jepang, serta Nugraha Irsyad Khair dan Muhammad Nail Salsabila akan magang di Perusahaan unggas di Gifu mulai Maret 2024.
Harapannya, melalui pengalaman hidup dan bekerja di negara asing, mahasiswa mampu keluar dari zona nyaman mereka dengan beradaptasi dengan situasi baru sehingga dapat mengembangkan kemandirian dan ketangguhan. Proses pengembangan diri ini dapat memberikan dampak transformatif dan berkontribusi pada kedewasaan dan kepercayaan diri mereka di masa depan. (Kerja Sama/Rima)