Arsip:

SDGS 2: Tanpa Kelaparan

Potensial Dikembangkan, Tim Fapet UGM Beri Pelatihan Budi Daya Domba Awassi

Domba Awassi potensial dikembangkan sebagai pilihan unggul dalam dunia budi daya ternak. Terdapat sejumlah keunggulan yang ada pada domba Awassi, baik dari pertumbuhan daging, produksi susu hingga daya adaptasinya yang tinggi.

“Cocok dikembangkan di Indonesia karena aslinya domba Awassi dari daerah tropik,”papar peneliti yang juga dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Prof. Ir. Yustina Yuni Suranindyah, MS., Ph.D., IPM., Kamis (6/2).

Yuni menjelaskan domba Awassi memiliki pertumbuhan otot yang relatif cepat, membuatnya menjadi pilihan ideal untuk peternak yang menginginkan hasil panen yang optimal dalam waktu relatif singkat. Dengan pertambahan bobot yang mencapai 5-6 kg per bulan untuk betina dan 7-8 kg per bulan untuk jantan, domba Awassi menunjukkan efisiensi tinggi dalam pemanfaatan pakan. read more

Mahasiswa Fapet UGM Gagas Pemanfaatan Sinar UV-C Atasi Salmonella sp. di Industri Peternakan Ayam Petelur

Telur merupakan salah satu protein hewani yang sangat digemari oleh masyarakat. Permintaan masyarakat yang tinggi akan berkorelasi terhadap permintaan telur yang tinggi pula. Namun, permintaan telur yang semakin tinggi akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat, salah satunya adalah tifus atau typhoid. Penyakit ini muncul pada telur yang mengandung bakteri Salmonella sp.

Melihat persoalan tersebut dua mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UGM mengggagas pemanfaatan sinar UV-C untuk mengatasi Salmonella sp. di industri peternakan ayam petelur. Mereka adalah Salma Nur Azizah (2022) dan Mohammad Rizky Zulfahmi (2022). read more

Tingkatkan Populasi Kambing, Dosen Fapet UGM Gagas REPPPELITA

Dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM yang juga Ketua Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Prof. Dr. Ir. Kustantinah, DEA., IPU., menggagas adanya REPPPELITA (Rencana Pembangunan Peternakan melibatkan Perguruan Tinggi setiap Lima Tahun). Gagasan Kustantinah ini sejalan dengan kondisi sumber daya alam melimpah yang dimiliki Indonesia sehingga kenaikan populasi kambing dari 3,2% per tahun dapat ditingkatkan.

“Misalnya dengan pemerataan pengembangan ternak di seluruh Indonesia pada lingkungan yang sesuai dan memberdayakan perguruan tinggi. Saat ini kan ada lebih sekitar 59 fakultas peternakan di Indonesia. Jika ada sinergi bersama dalam penerapan REPPPELITA (Rencana Pembangunan Peternakan melibatkan Perguruan Tinggi setiap Lima Tahun) tadi pengembangan kambing yang diharapkan tentu akan lebih mudah,”kata Kustantinah, Rabu (5/2). read more

Fakultas Peternakan UGM Tanda Tangani Kerja Sama dengan Pusat Riset Peternakan BRIN

Fakultas Peternakan (Fapet) UGM menandatangani 3 naskah Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pusat Riset Peternakan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Senin (3/2).

Kerja sama meliputi Pemanfaatan Sumber Daya Hayati Lokal Melalui Aplikasi Nano Teknologi Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kesehatan Ternak Unggas; Riset Bioantelmintik Untuk Meningkatkan Kesehatan Ternak Ruminansia; dan Riset Tumbuhan Tropis Sebagai Pakan Fungsional dan Aditif Untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Ruminansia. read more

Pengembangan Peternakan Harus Perhatikan Sistem Produksi dan Kearifan Lokal

Pengembangan peternakan di Indonesia harus memperhatikan sistem produksi dan kearifan lokal.  Hal ini ditegaskan oleh Prof. Dr. Ir. Tri Satya Mastuti Widi, S.Pt., M.P., M.Sc., IPM., ASEAN Eng. saat menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Sistem Produksi Ternak pada Fakultas Peternakan  Universitas Gadjah Mada di Balai Senat, Kamis (30/1).

Tri Satya atau biasa dipanggil Vitri ini menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Desain Sistem Produksi Ternak Berkelanjutan Dengan Pendekatan Holistik Berbasis Kearifan Lokal. read more