Seiring dengan meningkatnya konsumsi telur karena pertambahan penduduk, menyebabkan peternak harus mencari cara untuk memaksimalkan produktivitas ternak. Salah satu teknik beternak unggas petelur yang lazim digunakan selama ini adalah kandang baterai (battery-cage farming system) di mana ternak bisa bergerak bebas di dalam kandang. Selain sistem ini, kini ada sistem terbaru yang memungkinkan ternak unggas bergerak lebih leluasa yaitu sistem kandang umbaran (cage-free farming system). Cage-free farming system tidak menggunakan kandang, sehingga memungkinkan ternak untuk hidup seperti di alam bebas sesuai dengan habitat asli. Di negara maju, peternak unggas sudah mulai beralih menggunakan sistem cage-free karena dianggap berpihak pada kesejahteraan hewan (animal welfare).
Di wilayah Asia, khususnya di Indonesia, sistem cage-free masih terbilang baru dan belum banyak digunakan oleh farm unggas petelur. Sehubungan dengan hal itu, Fakultas Peternakan UGM menjalin kerja sama dengan Global Food Partners dan AERES University of Applied Science The Netherlands menginisiasi pembangunan model peternakan cage-free sekaligus menjadi tempat pelatihan peternakan kandang umbaran yang dinamakan the Cage-free Innovation and Welfare Hub.
Terletak di Desa Kalijeruk, Kepanewonan Ngemplak, Kabupaten Sleman DIY, Cage-free Innovation and Welfare Hub merupakan model cage-free system pertama di ASEAN. Kandang cage-free ini dibangun untuk memfasilitasi peternak unggas petelur, dokter hewan, dan mahasiswa untuk berlatih beternak dengan kandang umbaran (cage free). Fasilitas ini terbuka bagi umum dan tidak hanya untuk partisipan dalam negeri tetapi juga dari luar negeri.
Pada tanggal 6 – 11 Februari 2023, Fakultas Peternakan UGM bekerja sama dengan Global Food Partners dan AERES University of Applied Science The Netherlands menyelenggarakan Training of Trainer di Fakultas Peternakan dan Joglo Andini Bawono Lestari (Bengkel Sapi Kalijeruk). Pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan utama untuk mentransfer pengetahuan dari para ahli yang memiliki pengalaman bertahun-tahun di industri peternakan bebas kandang, baik dari lokal maupun internasional. Diikuti oleh dosen Fakultas Peternakan UGM, konsultan Global Food Partners (GFP), dan para anggota konsorsium Cage-free Innovation and Welfare Hub.
Selain untuk mentransfer pengetahuan, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peserta mengenai sistem peternakan unggas bebas kandang. Cage-free Innovation and Welfare Hub ini nantinya akan menjadi pusat pelatihan peternak unggas petelur bebas kandang yang ditargetkan dilaksanakan pada Mei 2023.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, dalam sambutannya menyampaikan mengenai pentingnya memperhatikan kesejahteraan hewan. “Peningkatan kebutuhan akan produk peternakan menimbulkan kesadaran mengenai kesejahteraan hewan ternak, khususnya ternak unggas petelur. Ternak yang terjamin kesejahteraannya akan menghasilkan produk yang lebih baik. Harapannya, konsep kesejahteraan ternak unggas dengan kandang umbaran (cage free) dan aplikasinya bisa disebarluaskan kepada semua lapisan masyarakat,” papar Prof. Budi Guntoro.
Hannah Lum, perwakilan dari Global Food Partners (GFP) dalam 7 presentasi program menyampaikan kegembiraan atas dibuka pusat pelatihan. “Kami sangat antusias atas dibukanya pusat pelatihan ini dalam beberapa bulan ke depan. Dan juga pusat pelatihan cage-free ini merupakan tempat yang tepat untuk berlatih manajemen sistem kandang umbaran. Serta, terbuka bagi siapa saja terutama untuk peternak, mahasiswa, veteriner, instansi pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya,” ujar Hannah. (Sekretariat/Prisil)