Bahas Spirulina sp. dan Yucca schidigera, Tim Mahasiswa UGM Raih Medali Perunggu Lomba Esai Tingkat Nasional

Mahasiswa S1 Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada menorehkan prestasi dengan meraih bronze medal dalam Lomba Esai Nasional “Soedirman Event of Animal Husbandry 7.0”, pada 4-5 Mei 2024 lalu. Prestasi ini diraih oleh Dzakiyyah (Peternakan 2023) yang berkolaborasi dengan Muhammad Syahrul Firdaus (Biologi 2022), dan Annisa Nur Baety (Biologi 2022) dengan dosen pembimbing Moh. Sofi’ul Anam, S.Pt.,M.Sc.

Lomba esai tingkat nasional ini diselenggarakan oleh Unit Penelitian dan Pengembangan Peternakan (UP3), Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman dengan tema “Inovasi dan Kreativitas Gen Z dalam Mencegah Global Boiling Melalui Peningkatan Ketahanan Iklim untuk Indonesia Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat”.

“Kompetisi ada beberapa tahapan, mulai dari pengumpulan proposal, pembuatan presentasi dengan power point, serta presentasi secara langsung di depan juri penilai,”papar Dzakiyyah, Rabu (10/7).

Ia menambahkan dalam kompetisi tersebut tim mengambil subtema peternakan dengan judul “Potensi Ekstrak Spirulina sp. dan Yucca schidigera sebagai Feed Additive untuk Menurunkan Emisi Gas Metana pada Ternak Ruminansia”. Inovasi ini dilatarbelakangi oleh peningkatan suhu bumi yang semakin hari semakin meningkat, salah satunya disebabkan oleh peningkatan gas metana dari sektor peternakan.

“Peningkatan suhu bumi dapat menurunkan kualitas pakan ternak dan produktivitas ternak, serta menyebabkan penyakit hingga kematian hewan ternak,”urainya.

Melihat permasalahan itu maka dibutuhkan inovasi berupa Feed Additives dengan kombinasi dua bahan Spirulina sp. dan Yucca schidigera. Spirulina sp. merupakan mikroalga berfilamen yang memiliki kandungan 50-70% protein dan senyawa tanin 11-18%. Sementara itu, Yucca schidigera merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi di lingkungan ekstrem serta mengandung senyawa saponin 30-60%. Dengan menjadikan kedua bahan tersebut sebagai feed additives, maka kebutuhan nutrien ternak akan terpenuhi, jumlah bakteri metanogen dan protozoa dalam rumen menurun, emisi gas metana menurun, efisiensi pakan meningkat, serta produktivitas dan kesehatan hewan ternak stabil.

Dosen pembimbing tim, Moh. Sofi’ul Anam, S.Pt.,M.Sc., berharap inovasi ini dapat menjadi solusi mengatasi masalah peternakan di Indonesia. “Kompetisi diharapkan memotivasi generasi muda untuk menciptakan ide-ide kreatif dan berperan dalam pembangunan berkelanjutan (SDGs),”kata Sofi’ul.

 

Penulis: Annisa Nur Baety

Editor: Satria

Foto: Tim mahasiswa

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.