Belajar Dari Semangat dan Ketekunan Happy Hingga Bisa Kuliah Gratis di UGM

Semangat, keprihatinan dan perjuangan Happy akhirnya membuahkan hasil. Meski berasal dari keluarga kurang berada serta kondisi bapaknya yang tengah sakit, tak mengurangi semangat Happy untuk terus belajar dan meraih prestasi.

“Jangan mudah menyerah, berusahalah semaksimal mungkin, dekatkan diri dengan Allah, minta restu dan berbaik hati terutama pada orang tua karena rida Allah ada pada rida orang tua. Belajar dengan sungguh sungguh, bismillah. Kun fayakun,”tutur Happy sembari mengingat perjalanannya sebelum dinyatakan diterima di UGM, Jumat (26/7).

Happy adalah anak tunggal pasangan Giwarno dan Ida Pertiwi dari Kauman RT 01/RW 01 Bulurejo, Juwiring, Klaten, Jawa Tengah. Ibunya sehari-hari bekerja sebagai buruh pabrik kayu sedangkan bapaknya tidak bekerja karena sudah lama sakit komplikasi.

“Ya flek paru-paru, diabetes, kolesterol, asam urat, hipertensi, gangguan ginjal juga. Sampai waktu itu tidak bisa bangun hanya bisa tiduran. Cukup lama sampai merambat ke pengeroposan tulang belakang. Tapi alhamdulillah sekarang bisa untuk jalan pelan-pelan dan masih rutin kontrol ke rumah sakit. Tiap pagi juga rutin berjemur agar tulangnya nggak semakin keropos,”kata gadis dengan nama lengkap Happy Putri Ginada tersebut.

Happy berasal dari SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo. Sekolah berasrama dengan beasiswa full ini diperuntukkan bagi keluarga tidak mampu, namun berprestasi. Awal SMA, Happy sempat down karena belum terbiasa dengan sekolah asrama sehingga sempat masuk daftar paralel 10 terbawah di angkatannya. Namun, kondisi ini tidak lama berlangsung. Happy terus mengejar ketertinggalan dengan belajar mandiri selepas pulang sekolah.

“Jujur waktu itu saya sangat merasa sedih dan down karena saya terbiasa mendapat peringkat 1 saat SD maupun SMP,”kenangnya.

Saat jam pulang sekolah ia belajar sendiri di ruang kelas di saat teman lainnya kembali ke asrama. Materi yang baru saja diajarkan kemudian ia teruskan dengan mendalaminya melalui Youtube. Ini menjadi kebiasaan rutin yang dijalani saat di bangku SMA. Hasilnya, nilai Happy perlahan mulai membaik termasuk rangkingnya. Ia juga mulai aktif di organisasi seperti OSIS dan Pramuka. Tidak hanya itu, beberapa prestasi diraih seperti juara 1 Psychology Vlog Competition yang diselenggarakan oleh UNJANI, juara 3 lomba podcast yang diselenggarakan oleh Universitas Ngudi Waluyo dan penerima awardee beasiswa Smart Scholarship dari YBM Brillian.

Perjuangan Happy tidak sia-sia. Ketekunan dan prestasi yang diraih menghantarkannya diterima di Prodi Ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan UGM melalui jalur SNBP tahun 2024. Ia pun dinyatakan masuk kriteria penerima UKT 0 dari UGM.

“Satu doa yang tak pernah lupa dan saya ulang-ulang adalah lolos SNBP,”terang Happy.

Ida Pertiwi, ibu Happy, mengaku bangga dan terharu anak semata wayangnya diterima di UGM. Awalnya, Ida memang tidak setuju Happy memilih UGM karena merasa tidak sanggup membayar biaya kuliah mengingat gajinya yang hanya sekitar 1 juta.

“Ya terharu bisa lolos UGM. Alhamdulillah,”kata Ida.

Kini setelah diterima di UGM, Happy memiliki mimpi baru menjadi peternak sukses. Beruntungnya, selama kuliah di UGM nanti Happy akan tinggal bersama tantenya.

 

Penulis: Satria

Foto: Istimewa

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.