Kolaborasi Fapet UGM dan IPB Gelar Kuliah Umum Nutrisi Ternak Perah

Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) Fakultas Peternakan (Fapet) UGM meyelenggarakan Kuliah Umum bersama mahasiswa Fakultas Peternakan IPB, Sabtu (20/7). Acara diikuti sebanyak 30 mahasiswa Fapet UGM dan 23 mahasiswa Fapet IPB, yang juga diikuti oleh mahasiswa asing dari negara Malaysia dan Filipina. Kegiatan yang baru pertama kali diadakan ini membahas topik utama tentang nutrisi ternak perah. Kegiatan ini merupakan rangkaian program Summer Course ke-8 yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, IPB yang bekerja sama dengan HMP Fapet UGM.

“Kegiatan yang baru pertama kali diadakan ini fokus membahas tentang nutrisi ternak perah,”kata Ir. Dimas Hand Vidya Paradhipta, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPP selaku dosen penanggung jawab kegiatan.

Raihan Dary Hasnanda, S.Pt., selaku perwakilan HMP Fapet UGM menyampaikan kegiatan ini dapat menjadi ajang silaturahmi dan kolaborasi antar kedua universitas dan menjadi media pembelajaran yang baik bagi mahasiswa.

Dimas menambahkan kegiatan bertujuan untuk mempererat kolaborasi UGM dengan IPB. Hadir sebagai pemateri dalam kuliah umum tersebut Dr. Abdul Shakor Chaudhry dari Newcastle University dan Prof. Dr. Ir. Bambang Suwignyo, S.Pt, MP, IPM, ASEAN Eng dari Fapet UGM.

Bambang Suwignyo dalam paparannya menyampaikan fakta posisi Indonesia yang menempati peringkat 14 di dunia dengan 19,2 juta kambing. Posisi ini sekaligus menempatkan posisi Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk kategori top 14 negara dengan populasi kambing terbanyak di dunia.

“Di tingkat ASEAN sekitar 30 persen kepemilikan kambing ada di Indonesia,”kata Bambang.

Ia juga memaparkan tentang potensi tanaman Kacang Ratu (Alfalfa Tropik) yang dapat meningkatkan kualitas telur dan susu ternak. Alfalfa Tropik, kata Bambang, tidak hanya untuk ruminansia tetapi sekaligus untuk meningkatkan produktivitas, seperti produksi susu hingga kualitas daging.

Alfalfa Tropik yang baru tumbuh dari biji memang lambat pertumbuhannya. Namun, setelah umur penen perdana dan di setelah pemotongan maka alfalfa tropik mampu tumbuh 4-5 cm/ hari pada dua pekan pertama.

 

Penulis: Satria

Foto: Margiyono

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.