• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • UPT Terpadu
  • Penelitian
  • Informasi Publik
  • Surel
  • CDEC
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Nilai-Nilai Etis
    • Pimpinan Fakultas
    • Dosen Fakultas
    • Tenaga Kependidikan
    • Program dan Pusat Kajian
  • Akademik
    • Pendaftaran
    • Departemen
      • Nutrisi Makanan Ternak
      • Sosial Ekonomi Peternakan
      • Teknologi Hasil Ternak
      • Pemuliaan dan Reproduksi Ternak
      • Produksi Ternak
    • Akreditasi
    • Program Musim Panas
    • Unit Pendukung
    • Kalender Akademik
    • Kemahasiswaan
      • Organisasi Kemahasiswaan
      • Asrama Mahasiswa
      • Paparan Internasional
      • Beasiswa
  • Program Studi
    • Sarjana
      • Program Studi S1
      • S1 Internasional
    • Pasca Sarjana
    • Profesi Insinyur
  • Riset
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Publikasi
      • AAAP
      • IJGS
      • SIMNASTER
    • Buku dan Bab
    • Presentasi
    • Luaran Video
  • Jaringan
    • Internasional
      • Universitas
      • Pemerintah
      • Konsorsium
    • Nasional
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • KAPGAMA
    • CDEC
  • Beranda
  • Rilis Pers
  • PENERAPAN BIOSEKURITI TIGA ZONA DALAM PETERNAKAN

PENERAPAN BIOSEKURITI TIGA ZONA DALAM PETERNAKAN

  • Rilis Pers
  • 19 April 2021, 10.35
  • Oleh: nadia_fapet
  • 0

Biosekuriti dalam bidang peternakan diartikan sebagai upaya mencegah kuman penyakit tidak masuk ke peternakan sehingga ayam tetap sehat dan menghasilkan produk yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). Terdapat rambu sederhana dalam penerapan biosekuriti 3 zona, yaitu membagi area peternakan menjadi 3 zona, yaitu  merah, kuning, dan hijau.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dr Ir Suci Paramitasari Syahlani, MM, IPM selaku Ketua Departemen Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan UGM. Menurutnya, pembagian zona bertujuan mengatur masuknya orang dan benda ke peternakan karena keduanya merupakan perantara yang memungkinkan kuman masuk ke tubuh ayam.

Suci menjelaskan, zona merah mencakup semua area di luar peternakan setiap orang termasuk karyawan kandang dan benda yang dibawa dianggap berpotensi membawa kuman penyakit, misalnya kendaraan dan sepatu.

Untuk masuk area kandang, peternak harus mandi dengan sabun dan berganti pakaian yang disediakan. Setelah mandi, harus mencelupkan kaki ke dalam disinfektan dan memakai alas kaki yang khusus diperuntukkan untuk zona kuning, yaitu beralas rata dan berwarna kuning. Peternak tidak disarankan mengenakan sepatu boot karena alasnya berlekuk dan sulit dibersihkan.

Zona kuning adalah zona transisi antara zona merah yang berisiko tinggi terpapar penyakit dan zona hijau atau area produksi. Di zona ini, dilakukan penyortiran telur sebelum dibawa ke penjual.

Zona hijau merupakan area bersih/produksi. Sebelum masuk zona hijau, peternak harus berganti alas kaki khusus zona hijau. Di zona ini, diharapkan tidak ada kuman penyakit yang masuk yang dapat membahayakan ayam petelur sehingga hanya pekerja kandang dan yang berkepentingan saja yang dapat masuk ke area ini. Semua benda yang masuk di area ini harus didisinfektan.

Untuk memastikan penerapan biosekuriti agar berjalan dengan baik, diperlukan komitmen dari pemilik yang diikuti oleh keluarga, karyawan, pemasok, dan pembeli. Selain itu, kandang harus dibersihkan secara rutin untuk menjaga higienitasnya.

Biosekuriti 3 zona ini dapat diterapkan oleh semua peternak, bahkan peternak kecil. Prinsipnya, zona merah adalah area kotor, zona kuning adalah area transisi, dan zona hijau adalah area bersih atau area produksi. Praktik ini dapat diterapkan dengan mudah dan murah di peternakan kecil sekalipun. Kunci keberhasilan penerapan bukan pada peralatan tetapi pada niat kuat dan kedisiplinan pemilik.

Jika peternakan dekat dengan rumah tinggal, cukup pastikan bahwa area kandang terlindungi dan dijadikan zona hijau. Peternak dapat memberi tanda dengan bahan sederhana, misalnya tali rafia hijau. Beberapa peralatan yang perlu disiapkan antara lain: beberapa pasang sandal dengan warna berbeda sesuai dengan warna zona dan cairan disinfektan di ember untuk mencelupkan kaki. Peternak diharuskan membiasakan diri untuk mandi sebelum memasuki zona hijau dan setelahnya mengenakan pakaian dan sandal khusus. Hal ini terkesan sederhana tetapi sangat bermakna untuk merintis biosekutiti 3 zona.

Biosekuriti sangat penting untuk dilakukan di peternakan, terutama karena alasan kesehatan, ekonomi, dan hukum. Dengan menerapkan biosekuriti, telur lebih sehat dan berkualitas sehingga aman dikonsumsi. Jika ayam sehat, peternak dapat meminimalkan biaya kesehatan dan memaksimalkan keuntungan. Selain itu, ayam yang sehat memiliki produktivitas tinggi. Terkait alasan hukum, dengan menerapkan biosekuriti,  peternak melaksanakan cara beternak yang baik dan sesuai aturan.

Saat ini, Fakultas Peternakan UGM mendampingi penerapan biosekuriti kepada 200 peternak Gunung Kidul yang tergabung dalam Pinsar Petelur Nasional. Pendampingan implementasi biosekuriti juga merupakan syarat perolehan Nomor Kontrol Veteriner (NKV), oleh karena itu, Fakultas Peternakan juga melakukan pendampingan pendaftaran NKV bagi 2-4 peternak. (Rilis/INF)

Sumber: http://www.majalahinfovet.com/2021/04/penerapan-biosekuriti-tiga-zona-dalam.html?m=1

Link Terkait:

http://troboslivestock.com/detail-berita/2021/04/19/57/14288/fapet-ugm-dan-ppn-dampingi-peternak-terapkan-biosekuriti-3-zona

https://radarjogja.jawapos.com/pendidikan/2021/04/19/penerapan-biosekuriti-tiga-zona-dalam-peternakan/

http://ugm.ac.id/id/berita/21021-penerapan-biosekuriti-tiga-zona-dalam-peternakan

Latest Post

  • Fapet UGM-ELEGTEC Dorong Penguatan Industri Kulit Tanah Air
  • 25 Mahasiswa Fapet UGM Diterjunkan Awasi dan Periksa Hewan Kurban
  • Peneliti Fapet UGM Bekali Pengetahuan Tentang Rumput Gama Umami sebagai Komoditas Unggulan kepada Calon Peserta KKN
  • Mahasiswa UGM Juara 1 Duta Bahasa DIY 2025, Siap Wakili Daerah ke Tingkat Nasional
  • Fapet UGM dan Toros Farm Tandatangani MoU untuk Pengembangan SDM di Bidang Pengolahan Produk Ternak

UGM News

  • Ganjar Pranowo and Kagama Gelanggang Distribute Sacrificial Animals to Merapi Slope Residents
  • Daughter of Mosque Caretaker Earns Spot at UGM with Tuition Subsidy
  • COVID-19 Cases Rise Again in Asia, UGM Expert Urges Public Vigilance Despite Different Omicron Variant in Indonesia
  • UGM Installs Two Professors Advancing Zero Energy Buildings and AI-Powered Healthcare
  • UGM Rector Ova Emilia Opens Inter-Staff Tennis Tournament to Promote Campus Wellness
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No. 3 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telp: (0274) 513363 | Fax: (0274) 521578 |

Email: fapet@ugm.ac.id

Mengunjungi Fapet

  • Peta Kampus
  • Agenda

Pendaftaran

  • Sarjana
  • Pasca Sarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

UNDUH

Sertifikat BAN PT S1- 2009 2014

Sertifikat BAN PT S1 – 14 Sep 2014-14 Sep 2019

Formulir Akademik dan Kemahasiswaan

Dokumen MBKM

Sertifikat BAN PT

Sertifikat BAN PT Unggul

Sertifikat ASIIN

Buku Panduan Akademik Kurikulum 2021 Edisi Tahun 2024

Buku Panduan PKL 2023

Buku Panduan Proposal

Buku Panduan Skripsi

Pernyataan Keaslian Tugas Akhir

Unduh selengkapnya…

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Informasi Tersedia Setiap Saat

Informasi Tersedia Secara Berkala

© 2018 Fakultas Peternakan UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

Contact Us