Guru Besar Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA., IPU., ASEAN Eng., mengatakan pengembangan peternakan di Papua Selatan cukup prospek apalagi limbah pertanian di sana, seperti jerami dan dedak padi melimpah. Hal ini merupakan salah satu hasil kunjungan lapangan dan diskusi Ali Agus bersama 17 guru besar lain dari berbagai fakultas di UGM dalam Professors go to Frontiers di Papua (Merauke, Boven Digul dan Jayapura).
Ali menambahkan peternakan babi di Papua perlu perhatian lebih serius karena sangat penting bagi salah satu sumber protein hewani masyarakat setempat.
“Saat ini populasi babi turun drastis sebagai akibat langsung penyakit ASF. African Swine Fever telah menjadi penyebab angka kematian babi sangat tinggi di Papua,”kata Ali, Senin (5/8).
Keberadaan Loka Veteriner di Jayapura, kata Ali, perlu segera dinaikkan eselonisasinya yaitu dari eselon 4 ke eselon 3 mengingat tanggung jawab, lingkup dan cakupan wilayah yang luas di seluruh propinsi Papua. Sementara Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Santo Thomas Aquinas Jayapura yang berada dibawah naungan Yayasan Pegunungan Bintang juga memerlukan dukungan dan bantuan pemerintah khususnya untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana akademik, seperti mesin dan alat pertanian untuk praktikum mahasiswa.
“Saat audiensi dengan pihak yayasan, dosen maupun mahasiswa kami juga sampaikan peluang kerja sama dengan Fakultas Peternakan UGM dalam pengembangan Prodi Pasca Sarjana, profesi insinyur, koleksi buku maupun beasiswa,”kata Ali sebagai anggota DGB UGM Komisi 3.
Dewan Guru Besar UGM sejak tiga tahun terakhir ini telah menyelenggarakan program pengabdian masyarakat bersama Kagama dan Pemerintah Propinsi/Kabupaten di kawasan perbatasan negara.
Sumber: Ali Agus
Editor: Satria
Foto: Istimewa