Menulis Membutuhkan Ketekunan dan Penyiasatan Waktu

Menulis membutuhkan proses belajar dan ketekunan. Bukan saja menulis populer tetapi juga menulis karya ilmiah. Selain itu, membagi waktu juga menjadi persoalan tersendiri. Apalagi, bagi dosen yang memiliki kesibukan mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi atau sedang menjabat.

“Sulitnya meluangkan waktu sehingga penyelesaian publikasi cukup lama,”kata dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Ir. Muhlisin, S.Pt., M.Agri., Ph.D., IPP., Jumat (17/1).

Kendala lain yang masih dijumpai yaitu biaya publikasi untuk menulis karya ilmiah termasuk jurnal (Article Processing Charge) di beberapa Jurnal yang bagus cukup mahal sehingga terkadang menjadi hambatan saat pemilihan Jurnal.

Meskipun masih menemui beberapa kendala dalam menulis karya ilmiah tidak menyurutkan Muhlisin untuk terus berkarya. Untuk publikasi mandiri, Muhlisin selalu mengusahakan menulis minimal 30 menit di sore hari saat kesibukan sudah mulai berkurang.

“Memang membutuhkan penyiasatan. Untuk saat ini yang saya optimalkan adalah publikasi dari mahasiswa bimbingan saya dan tim penelitian,”kata pria kelahiran Sleman, 10 Mei 1985 tersebut.

Muhlisin yang menjabat Sekretaris Program Studi S1 Ilmu dan Industri Peternakan Fapet UGM ini menjelaskan publikasi yang dimilikinya terdiri atas publikasi saat studi S3, publikasi mandiri dari skema penelitian serta publikasi dari tim penelitian termasuk mahasiswa bimbingan. Dari seluruh publikasi tersebut yang memiliki angka sitasi tinggi adalah publikasi dengan tema terbaru, memiliki keunikan tinggi dan data yang komprehensif. “Oleh karena itu, saat ini penelitian saya optimalkan dengan mengedepankan keunikan dan kebaruan tanpa meninggalkan komprehensifitas data,”urainya.

Belajar dari para kolega dan dosen lain di Fapet UGM yang rajin menulis karya ilmiah menjadi penyemangat bagi Muhlisin untuk terus menulis karya ilmiah. Maka tidak heran jika ia dinobatkan sebagai Dosen Berprestasi Kategori Jumlah Sitasi Terbanyak Tenaga Pengajar s/d Lektor Tahun 2024.

Pemberian penghargaan Insan Fapet Berprestasi ini telah dilakukan pada 16 Desember 2024 lalu saat Penutupan Lustrum XI. Penghargaan diberikan pimpinan Fapet UGM kepada dosen, tenaga kependidikan (tendik) serta mahasiswa berprestasi.

“Tentu sangat bersyukur dan bangga atas capaian ini, sekaligus tantangan bagi saya untuk terus meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi,”pungkas Muhlisin.

 

Penulis: Satria

Foto: Margiyono

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.