Mahasiswa Fapet UGM Raih Juara 1 Lomba Esai Karya Ilmiah Mahasiswa Veteriner Nasional 2024

Mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UGM kembali menorehkan prestasi gemilang setelah meraih juara 1 lomba esai Karya Ilmiah Mahasiswa Veteriner Nasional (KIMVETNAS) 2024 yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada tanggal 14 September 2024. Mahasiswa tersebut yaitu Bangkit Setiyoko (angkatan 2023) yang berhasil mengalahkan 30 tim universitas ternama di Indonesia.

KIMVETNAS 2024 terdiri dari beberapa cabang lomba seperti Esai, LKTI, dan Infografis. Kompetisi tahun ini mengangkat tema “Animals, Climate Change, and Global Health: The Importance of Climate Action to Improve Animal Welfare”.

Inovasi Bangkit adalah sebuah platform kolaboratif peternak untuk aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta kesejahteraan ternak. Dengan karya ini dirinya berhasil menciptakan ruang lingkup yang inklusif serta kolaboratif yang memungkinkan para peternak untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, praktik terbaik, konsultasi dokter hewan, serta konsultasi dinas peternakan.

“Saat ini perubahan iklim sangat berpengaruh pada sektor peternakan. Akan tetapi, apabila ditelisik lebih dalam sudah banyak inovasi yang dapat mengatasi dari dampak tersebut. Permasalahan kembali muncul, ketika tidak semua peternak mendapatkan informasi dan sumber daya dari hulu hingga hilir sehingga adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan kesejahteraan hanya dilakukan oleh orang yang memiliki informasi dan sumber daya saja,”kata Bangkit, Senin (23/9).

Melalui pengembangan teknologi yang berkembang saat ini, imbuh Bangkit, peternak dapat saling berinteraksi dan mendiskusikan tantangan yang mereka hadapi, seperti perubahan iklim, penyakit ternak, kesejahteraan hewan, dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan. Selain itu, platform ini juga menyediakan akses ke sumber daya pendidikan maupun pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peternak.

Dengan mengedepankan kolaborasi, inovasi Bangkit ini berupaya membangun komunitas peternak yang lebih tangguh dan adaptif, sehingga mereka dapat bersama-sama menghadapi tantangan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan ternak secara berkelanjutan. Inisiatif ini juga dapat berkontribusi pada ketahanan pangan dan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan.

 

Sumber: Bangkit

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.