Dies Natalis ke-56 Fapet UGM: Dorong Pangan Fungsional Asal Ternak Menuju Indonesia Emas 2045

Fakultas Peternakan (Fapet) UGM resmi membuka rangkaian Dies Natalis ke-56, Jumat (3/10). Acara pembukaan diawali dengan jalan kaki dan lari sehat yang dimulai dari Fapet UGM melewati beberapa rute di lingkungan UGM.

Sebagai tanda dimulainya peringatan dies, Dekan Fapet UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., didampingi jajaran pimpinan fakultas dan panitia, secara simbolis memukul gong dan melepaskan 56 ekor burung.

Ketua Panitia Dies, Dr. Ir. Agussalim, S.Pt., M.Sc., IPM., ASEAN Eng., menjelaskan bahwa tema dies tahun ini adalah “Peningkatan SDM Unggul melalui Pangan Fungsional Asal Ternak Menuju Indonesia Emas 2045.” Menurutnya, pangan fungsional memiliki peran signifikan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Pangan fungsional asal ternak, seperti susu, telur, daging, madu, serta produk turunannya, merupakan sumber gizi bernilai tinggi yang terbukti mampu meningkatkan kesehatan fisik, daya tahan tubuh, serta fungsi kognitif manusia. Berbagai hasil penelitian juga menunjukkan kandungan bioaktif penting dalam pangan fungsional yang mampu meningkatkan kebugaran secara menyeluruh,” terang Agussalim.

Senada dengan itu, Prof. Budi Guntoro menekankan bahwa momentum dies natalis harus menjadi ajang refleksi dan proyeksi bagi keluarga besar Fapet.

“Kita harus belajar dari kekurangan yang dulu dan punya rencana lebih baik ke depan,” tegasnya.

Ia menambahkan, tema yang diusung sangat relevan dengan kondisi saat ini. Pendidikan dan gizi memiliki keterkaitan yang erat, sehingga melalui riset, inovasi, pengabdian masyarakat, serta pengembangan ilmu pengetahuan di bidang peternakan, Fapet UGM berkomitmen memperkenalkan sekaligus mengembangkan pangan fungsional asal ternak kepada masyarakat luas.

Seremoni pembukaan Dies Natalis ke-56 Fapet UGM yang berlangsung meriah ini dihadiri ratusan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Acara juga menjadi momen syukur atas pencapaian Fapet UGM, di antaranya buletin Fapet yang berhasil terindeks Scopus serta penetapan Sapi Gama sebagai rumpun sapi pedaging baru.

 

Penulis: Satria

Foto: Margiyono

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses