Peran Fapet UGM dalam Pengujian Mikrobiologi Kualitas Air untuk Mendukung Konservasi Air

Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM) tidak hanya berperan dalam pendidikan dan riset di bidang peternakan, tetapi juga aktif dalam menjaga kualitas lingkungan, salah satunya melalui pengujian mikrobiologi kualitas air. Kegiatan ini selaras dengan komitmen UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak serta SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

“Fapet UGM secara rutin melakukan pengujian kualitas air bersih maupun air limbah setiap tiga bulan sekali. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa sumber air yang digunakan tetap memenuhi standar kesehatan sekaligus meminimalkan risiko pencemaran lingkungan,”papar Kaprodi S1 Fapet yang juga Manajer Pusat Penelitian Ternak Tropik, Ir. Muhlisin, S.Pt., M.Agri., Ph.D., IPP., Senin (3/2).

Parameter Uji Mikrobiologi
Dalam pengujian tersebut, sejumlah parameter mikrobiologi menjadi fokus utama, meliputi: Escherichia coli (E. coli) sebagai indikator adanya kontaminasi tinja, Coliform yang menunjukkan kualitas kebersihan air serta Salmonella yakni bakteri patogen yang berpotensi menimbulkan penyakit pada manusia maupun hewan.

Seluruh sampel air tersebut kemudian dianalisis di Laboratorium Kesehatan Daerah Yogyakarta, yang memiliki kompetensi dan standar resmi untuk uji kualitas air. Hasil pengujian menjadi dasar evaluasi dan tindak lanjut dalam pengelolaan air bersih maupun pengolahan limbah di lingkungan Fapet UGM.

Upaya ini menunjukkan komitmen nyata Fapet UGM dalam menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan berkelanjutan. Melalui pengujian mikrobiologi kualitas air, fakultas berperan aktif mendukung tercapainya SDG 6 dengan menjaga ketersediaan air bersih, serta SDG 3 dengan mencegah potensi penyebaran penyakit akibat air tercemar.

Kegiatan ini merupakan standar bagi bangunan hijau di Fapet yaitu Gedung ASLC (Animal Science Learning Center) yang telah disertifikasi Green Building dengan predikat GOLD dari dua lembaga sertifikasi, yaitu GBCI (Green Building Council Indonesia)-Greenship dan World Bank IFC-EDGE. Ke depan diharapkan semua bangunan di lingkungan Fapet bisa diterapkan hal serupa.

 

Penulis: Satria
Foto: Istimewa