Tiga orang dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, yakni Prof. Ir. Nafiatul Umami, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Ir. R. Ahmad Romadhoni Surya Putra, S.Pt., M.Sc. Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dan Ir. Tri Satya Mastuti Widi, S.Pt., M.P., M.Sc.,Ph.D., IPM., ASEAN Eng., meraih penghargaan Insan UGM Berprestasi 2024. Selain itu, Nuraini Islami mahasiswai Fapet UGM bersama tim mahasiswa UGM lainnya mendapat penghargaan untuk kategori Medali Emas Presentasi Bidang PKM-PI PIMNAS 2024. Pemberian anugerah telah dilaksanakan pada Rabu (13/11) malam di Grha Sabha Pramana UGM.
Prof. Nafiatul meraih penghargaan pada kategori Perencanaan dan Pengembangan Modular Course pada Program Studi Pascasarjana, Ahmad Romadhoni pada kategori Inovasi Pembelajaran Daring Melalui MOOC dalam Platform UGM Online dan Tri Satya Mastuti pada kategori Kaprodi Penggerak MBKM.
Ahmad Romadhoni yang juga menjabat Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaaan ini menuturkan hasil yang diraih merupakan kolaborasi tim pengampu mata kuliah Strategi Perencanaan Agribisnis Peternakan bersama tim Media Fapet. “Harapannya nanti kita terus masifkan mata kuliah ini secara online khususnya untuk memfasilitasi mahasiswa S2 berbasis riset,”kata Romadhoni.
Senada dengan itu, Nafiatul mewakili Prodi Magister Ilmu Peternakan menambahkan ada beberapa mata kuliah dalam course yang disajikan, yakni Pakan Ternak Tropik, Pengolahan Hasil Ternak Tropik Mutakhir, Strategi Perencanaan Agribisnis Peternakan, Sistem Produksi Ternak dan Pengembangan Sumber Daya Genetik Ternak.
“Harapannya memacu Prodi Magister Ilmu Peternakan, baik dosen dan mahasiswa dengan mengembangkan pembelajaran lebih inovatif sehingga dapat diikuti dengan lebih baik,”kata Nafiatul yang juga Kaprodi Magister Ilmu Peternakan
Sementara itu, Tri Satya Mastuti Widi atau biasa disapa Vitri mengatakan MBKM di Prodi Ilmu dan Industri Peternakan (IIP) telah mulai dilaksanakan pada Semester Gasal 2021/2022 Tahun 2021. Hingga saat ini Prodi IIP telah rutin melaksanakan MBKM dengan bentuk magang dan kewirausahaan yang paling diminati mahasiswa.
“Tantangan yang dihadapi di awal penerapan MBKM ini antara lain penyamaan persepsi dosen, penyesuaian rekognisi mata kuliah, masalah teknis pendaftaran, pencatatan dan pelaksanaan,”kata Vitri.
Dengan kondisi tersebut maka diperlukan pendekatan komprehensif dan customized sehingga pelaksanaan MBKM tidak bertentangan dengan target capaian pembelajaran program studi.
Penulis: Satria
Foto: Humas UGM