Tim Pengabdian Masyarakat Fapet UGM Sosialisasikan Teknologi Perangkap Lalat Cegah Fly Borne Diseases

Mayoritas ternak yang berada di beberapa kandang di Mlati, Sleman, pernah mengalami penyakit Lumpy Skin Diseases (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). LSD termasuk ke dalam Fly borne diseases yaitu penyakit yang disebabkan oleh lalat. Lalat ini dapat membawa agen patogen seperti bakteri, virus, atau parasit.

“Ternak yang berada pada kandang kelompok diduga berpotensi rentan terhadap persebaran penyakit yang disebabkan oleh lalat karena perpindahan lalat lebih dekat dan cepat,”kata Kepala Laboratorium Ternak Potong, Kerja dan Kesayangan, Ir. Panjono, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Rabu (9/10).

Panjono menambahkan contoh fly-borne diseases meliputi Trypanosomiasis, Lumpy Skin Diseases (LSD), Bovine Viral Diarrhea (BVD), Anthrax, dan Pinkeye (Infectious Bovine Keratoconjunctivitis). Sebelumnya, tim pengabdian dari Laboratorium Ternak Potong, Kerja dan Kesayangan telah memetakan kelompok ternak di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.

Tim terdiri dari Ir. Panjono. S.Pt., M.P., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Ir. Tri Satya Mastuti Widi, S.Pt., M.P., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Ir. Muhammad Danang Eko Yulianto, S.Pt., M.Si., IPM., Ir. Hamdani Maulana, S.Pt., M.Sc., IPP., Ir. Tristianto Nugroho, S.Pt., M.Sc., IPP. ,  serta Tim Asisten Lab TPKK ‘Potongers’ Team.

“Hasilnya, mayoritas menempatkan ternaknya pada kandang kelompok dan ternaknya pernah mengalami penyakit LSD dan PMK.  Sayangnya, sebagian besar peternak belum mengetahui mengenai Fly-Borne Diseases,”katanya.

Tri Satya Mastuti atau akrab disapa Vitri menambahkan beberapa peternak memiliki pemahaman mengenai penyakit yang termasuk Fly-Borne Diseases yaitu LSD dan Antraks tetapi hanya gejala klinis. Menurutnya, peternak belum memahami cara pembuatan perangkap lalat dengan metode “Bubu”.

“Peternak hanya mengetahui perangkap lalat dengan sistem perekat. Untuk itu Lab TPKK memandang perlu adanya sosialisasi dan penerapan teknologi perangkap lalat untuk pencegahan fly-borne diseases,”kata Vitri.

Ia menjelaskan tujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang bertempat di Kelompok Ternak Ngudi Rejeki, Mlati, Sleman, Minggu (29/9) lalu adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan pengendalian penyakit, transfer teknologi pencegahan dan pengendalian fly-borne diseases serta menciptakan peternakan masyarakat yang aman dari fly-borne diseases. Kegiatan sosialisasi juga dihadiri 7 kelompok ternak lain di Mlati.

“Perangkap lalat menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah didapatkan serta mudah dibuat dan dipasang. Bahan yang digunakan antara lain adalah botol plastik bekas air mineral ukuran 1,5 l dan atraktan berupa darah kambing / sapi / telur ayam /  fly-tox,”urai Vitri.

 

Sumber: Tim Pengabdian Masyarakat Lab LTPKK

Editor: Satria

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.