Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM), khususnya Departemen Teknologi Hasil Ternak, kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan inovasi di bidang peternakan. Melalui penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Advanced Veterinary and Animal Research, Dr. Ir. Endy Triyannanto, S.Pt., M.Eng., IPM., ASEAN Eng., bersama tim penelitiannya berhasil mengungkap potensi besar minyak atsiri kayu manis dan daun jeruk dalam meningkatkan kualitas dan daya simpan produk olahan daging, khususnya Se’i sapi. Penelitian ini merupakan upaya signifikan untuk mengatasi umur simpan se’i sapi yang relatif singkat, dengan memanfaatkan sifat antioksidan dan antimikroba alami dari minyak atsiri.
Tim Dr. Endy Triyannanto melakukan serangkaian pengujian terhadap berbagai konsentrasi minyak atsiri, yaitu 0,1%, 0,3%, dan 0,5%, serta mengamati dampaknya selama periode penyimpanan hingga 21 hari pada suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak atsiri secara efektif mempertahankan kualitas Se’i sapi.
“Secara spesifik, konsentrasi 0,5% minyak atsiri daun jeruk atau kayu manis terbukti paling optimal. Pada konsentrasi ini, Se’i sapi tidak hanya mengalami peningkatan signifikan pada rasa dan penampilannya, tetapi juga menunjukkan kemampuan pengawetan yang paling efektif, menjadikannya metode alami yang prospektif untuk menjaga kesegaran daging asap tanpa bergantung pada bahan pengawet sintetis,”kata Endy, Jumat (1/8).

Inovasi ini membawa dampak positif yang besar bagi industri pengolahan daging, terutama bagi produsen Se’i sapi karena menawarkan solusi pengawetan alami yang aman dan sesuai dengan preferensi konsumen terhadap produk minim bahan kimia. Keberhasilan penelitian ini tidak hanya memperpanjang umur simpan produk, tetapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan produk olahan daging lainnya dengan memanfaatkan potensi minyak atsiri dari berbagai sumber alami.
“Ini merupakan bukti nyata kontribusi Fapet UGM dalam mewujudkan visi sebagai rujukan bangsa di bidang peternakan yang inovatif dan unggul,”pungkas Endy.
Sumber: Tim Penelitian
Editor: Satria