BPD HIPMI DIY Jalin Sinergi dengan Fapet UGM

Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Daerah Istimewa Yogyakarta menjalin sinergi dengan Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM). Sinergi ini ditandai dengan kunjungan Ketua HIPMI DIY, Ekawati Rahayu Putri, beserta tim ke Fapet UGM pada Senin (24/3). Kedatangan mereka disambut langsung oleh Dekan Fapet UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., beserta jajaran pimpinan fakultas.

Ekawati menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki peluang kerja sama yang dapat dibangun antara HIPMI DIY dan Fapet UGM. Menurutnya, HIPMI memiliki jaringan usaha yang cukup luas, termasuk di bidang peternakan.

“Terima kasih atas sambutan hangat dari Fapet UGM. Semoga sinergi yang terjalin nantinya dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” ujarnya.

Salah satu fokus perhatian HIPMI DIY dalam kerja sama ini adalah pengembangan pakan ternak berbasis sorgum dan jagung. Selain itu, HIPMI juga ingin memperdalam wawasan mengenai strategi bisnis peternakan, khususnya dalam pengembangan usaha ternak domba, sapi, dan lainnya.

“Kami berharap dosen maupun mahasiswa dapat terlibat dalam program dan usaha yang dijalankan oleh HIPMI,” imbuh Ekawati.

Dekan Fapet UGM, Prof. Budi Guntoro, menyambut baik peluang sinergi dengan HIPMI DIY. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan tracer study, sekitar 15% lulusan Fapet UGM berkarier sebagai wirausaha.

“Sebagian lainnya bekerja sebagai dosen, peneliti, dan profesional di berbagai bidang. Kami berharap ke depan, dengan adanya kerja sama ini, industri juga bisa diisi oleh para wirausahawan muda dari HIPMI,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof. Budi menyoroti fleksibilitas dunia kerja bagi lulusan perguruan tinggi saat ini. Menurutnya, banyak lulusan yang bekerja di bidang yang tidak selalu linier dengan jurusan mereka, dan hal itu bukanlah masalah.

“Sarjana dari jurusan apa pun harus siap untuk berkembang di berbagai bidang. Saya rasa HIPMI bisa dilibatkan dalam berbagai program akademik seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sarasehan, dan kegiatan lainnya,” pungkasnya.

Penulis: Satria

Foto: Margiyono