CoolNest, Alat Pencegah Heat Stress Ayam Broiler Besutan Mahasiswa UGM

Peternakan ayam broiler merupakan salah satu sektor industri potensial di Indonesia, mengingat permintaan daging ayam yang terus meningkat setiap tahun. Tingginya konsumsi masyarakat terhadap daging ayam dan didukung dengan pertumbuhan populasi yang stabil membuat industri ini menjadi salah satu sektor yang menjanjikan bagi para pelaku usaha di bidang peternakan​. Namun, industri peternakan ayam di Indonesia tidak lepas dari tantangan, salah satunya adalah kondisi iklim tropis dengan suhu lingkungan yang cenderung tinggi. Suhu panas dapat menyebabkan heat stress pada ayam sehingga berdampak negatif pada produktivitas ternak. Ayam yang mengalami heat stress seringkali mengalami penurunan nafsu makan, pertumbuhan yang terhambat, bahkan risiko kematian. Hal ini tentu saja memengaruhi hasil produksi dan mengurangi keuntungan peternak.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan inovasi yang dapat membantu menjaga kesehatan dan produktivitas ayam meski dalam kondisi suhu tinggi. Salah satu inovasi yang dikembangkan untuk mengatasi masalah ini adalah CoolNest, sebuah solusi inovatif yang diciptakan oleh Tim PKM-PI Universitas Gadjah Mada. CoolNest dirancang untuk mencegah heat stress dengan menciptakan lingkungan kandang yang lebih optimal, melalui pengaturan suhu dan kelembaban yang lebih baik. Dengan demikian, ayam dapat tumbuh dengan lebih optimal sesuai potensi genetiknya, sekaligus menjaga produktivitas tetap tinggi

Tim PKM-PI Universitas Gadjah Mada yang dibimbing oleh Dr. Danang Lelono, S. Si., M. T., dengan ketua tim Widha Rizqika Prasetya (Elektronika dan Instrumentasi), serta anggota tim Levia Arkananta Sarjono (Ilmu dan Industri Peternakan), Arsyta Notari Lifty Azuhra (Ilmu dan Industri Peternakan), Heva Adlli Wijaya (Elektronika dan Instrumentasi), dan Ilyasa Ihsan Yasin (Teknik Mesin), menciptakan inovasi alat yang dinamakan CoolNest: Smart Sprinkle berbasis Internet of Things Pencegah Heat Stress pada Ayam. Dalam perancangannya, Tim CoolNest telah melakukan kunjungan ke mitra dan studi literatur mengenai komponen alat. Pemrograman pada alat juga dilakukan setelah perancangan alat selesai sehingga dapat terintegrasi dengan Internet of Things (IoT).

Menurut Levia, CoolNest terdiri dari 4 komponen utama yaitu slave, master, sprinkle, dan aplikasi mobile. Slave akan mendeteksi kelembaban, suhu, dan kadar ammonia di dalam kandang. Data yang terbaca akan dikirimkan ke database dan dapat diakses melalui aplikasi mobile.

“Ketika suhu di dalam kandang tinggi, sprinkle akan menyala sehingga suhu dalam kandang kembali normal. Aplikasi mobile berfungsi untuk memudahkan peternak dalam memantau lingkungan di dalam kandang sehingga manajemen pemeliharaan berjalan maksimal,”kata Levia, Selasa (17/9).

Senada dengan itu, Arsyta menambahkan alat ini telah diterapkan pada kandang mitra yaitu salah satu peternak di Kebupaten Sleman. Berdasarkan implementasi yang telah dilakukan, CoolNest berhasil meningkatkan produktivitas pada kandang mitra. Data yang terdeteksi pada kandang seperti suhu, kelembaban, dan kadar ammonia telah cukup akurat.

“Dengan adanya CoolNest, peternak dapat mengetahui kondisi kandang secara efisien sehingga peternak mampu meminimalkan hambatan dalam masa pemeliharaan,”imbuh Arsyta.

Tim PKM-PI UGM optimis karya inovasi CoolNest hadir dengan berbagai keunggulan, antara lain alat mampu bekerja secara otomatis, data dapat tersaji secara real time, dan CoolNest mampu mengatur kondisi kandang sesuai kebutuhan ayam.

Sumber: Tim PKM-PI CoolNest

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.