Dosen Fapet UGM Ikuti RI-SING Faculty Immersion Program di Nanyang Technological University Singapore

Fakultas Peternakan (Fapet) UGM mengirimkan dosen muda, Ir. Annisa’ Qurrotun A’yun, S.Pt., M.Sc., IPP., untuk mewakili UGM dalam kegiatan RI-SING Faculty Immersion Program yang berlangsung pada 14-16 Juli 2025 di Nanyang Technological University (NTU), Singapore. Kepala Kantor Kerjasama Internasional NTU, Wanda Preiser, menyampaikan bahwa RI-SING Faculty Immersion Programme bertujuan untuk menguatkan kolaborasi penelitian interdisipliner dengan universitas-universitas terkemuka di Indonesia.

Selain itu, program ini juga merupakan bagian dari INSPIRASI (Indonesia-NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation), sebuah kolaborasi riset dan pendidikan berkelanjutan antara NTU dan universitas-universitas terkemuka Indonesia seperti UGM, ITB, ITS, UI, yang didukung oleh LPDP serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Indonesia.

Ir. Annisa’ Qurrotun A’yun mengatakan kegiatan tersebut semakin memperkuat peluang kerja sama antara NTU dan UGM dalam pengembangan kolaborasi riset, pengajaran, dan fasilitas institusi dalam mengimplementasikan sustainability.

“Sustainability tidak hanya dipahami secara teoretis, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan lingkungan kampus,”kata A’yun.

Kegiatan ini sejalan dengan pengalaman penelitian Ir. Annisa’ Qurrotun A’yun yang fokus pada penerapan konsep circular economy dan sustainability dalam pengembangan usaha peternakan rakyat. Dalam penelitiannya, ia mengembangkan model pertanian-peternakan terintegrasi yang memanfaatkan limbah organik secara efisien untuk meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan peternak skala kecil. Pendekatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi limbah, dan mendukung praktik usaha peternakan berkelanjutan yang dapat diterapkan di masyarakat peternak. Oleh karena itu, partisipasi dalam RI-SING Faculty Immersion Program sangat relevan dan memperkuat kolaborasi dalam pengembangan solusi keberlanjutan di tingkat regional.

Kegiatan ini juga memberikan kontribusi besar bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan kawasan ASEAN yang sejalan dengan SDG 3 Kesehatan dan Kesejahteraan, SDG 4 Pendidikan Berkualitas, SDG 7 Energi Bersih dan Terjangkau, SDG 10 Pengurangan Ketimpangan, SDG 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, SDG 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dan SDG 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Dalam kegiatan yang telah dirintis sejak tahun 2022 ini sebanyak 25 dosen muda dari universitas terkemuka di Indonesia ikut berpartisipasi dalam diskusi akademik intensif bersama para ahli NTU. Topik pembahasan mencakup Urban Food Security and Sustainability yang dibawakan oleh Assoc. Prof. Md Saidul Islam, Research and Program Opportunities in Sustainability (ASEAN Approach) oleh Prof. Viswanathan S, Food Resilience, Challenges and Opportunity dari perspektif Singapura bersama Prof. Peter Preiser, serta Food Nutrition dan Future Ready Food Safety Hub oleh Prof. Yusuf Ali. Selain itu, Sustainable Protein Innovation dan Ecosystem Resilience serta Agriculture Sustainability dalam Food Research juga dibahas bersama sejumlah profesor dan asisten profesor dari NTU, termasuk Assoc. Prof. Tan Lay Poh, Associate Prof. Janice Lee, Dr. Shawn Lum, Assistant. Prof Yi Wen Zeng, dan Assistant. Prof Pierre Taillardat.

 

Sumber: A’yun

Editor: Satria