Dua Dosen Fakultas Peternakan UGM Jadi Delegasi dalam Forum Internasional 7th UC Faculty Forum 2025

Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM) kembali mengukir prestasi di kancah internasional. Dua dosen Fapet, Dr. Tian Jihadhan Wankar dan Dr. Agussalim, ditunjuk sebagai delegasi resmi UGM dalam kegiatan 7th University Consortium (UC) Faculty Forum for Graduate Education in Agriculture and Natural Sciences yang digelar di Central Mindanao University (CMU), Filipina, pada 23–26 September 2025. Forum bergengsi ini mengusung tema “Building a Sustainable Future: Agriculture in a Green Economy for Global Food Security.”

Dalam forum tersebut, Dr. Tian Jihadhan Wankar membawakan presentasi bertajuk “Selling Differentiated Nusa Tenggara Barat (NTB) Beef in Urban Markets in Indonesia.” Penelitian ini mengupas strategi pemasaran daging sapi asal NTB di pasar perkotaan, dengan menekankan diferensiasi produk untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing di tengah ketatnya pasar protein hewani. Melalui analisis pasar, Tian menunjukkan bagaimana branding, strategi distribusi, dan pemahaman preferensi konsumen urban dapat meningkatkan posisi daging lokal di pasar nasional, sekaligus memberi kontribusi nyata bagi kesejahteraan peternak daerah.

Sementara itu, Dr. Agussalim mempresentasikan risetnya berjudul “Stingless Bee Honey: Chemical Composition and Biological Properties.” Penelitian ini menyoroti potensi madu kelulut atau stingless bee honey sebagai produk pangan fungsional dengan kandungan kimia unik dan manfaat biologis yang dapat mendukung kesehatan manusia. Kajian ini dianggap relevan dengan tantangan global terkait pencarian sumber pangan alami, berkelanjutan, dan bernilai ekonomi tinggi. Dengan pendekatan ilmiah, Agussalim juga menekankan pentingnya diversifikasi produk peternakan dan pemanfaatan sumber daya lokal yang berkelanjutan.

Dekan Fapet UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., memberi apresiasi atas kiprah kedua dosen tersebut yang berhasil membawa nama baik fakultas dan universitas di forum internasional.

“Tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga membuka peluang kolaborasi riset, pertukaran dosen dan mahasiswa, hingga pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan global,”kata Budi, Jumat (10/10).

 

Forum Internasional untuk Jejaring Ilmiah

7th UC Faculty Forum tahun ini diikuti oleh 33 delegasi dari universitas anggota konsorsium di Asia Tenggara dan mitra internasional. Dari Indonesia hadir IPB University, Universitas Brawijaya, serta UGM. Forum ini juga melibatkan Universitas Pertanian Tokyo (Jepang), Universiti Putra Malaysia (UPM, Malaysia), National Taiwan University (Taiwan), Kasetsart University (KU, Thailand), Maejo University (MJU, Thailand), serta beberapa universitas terkemuka dari Filipina, termasuk University of the Philippines Los Baños (UPLB), Central Luzon State University (CLSU), Visayas State University (VSU), dan tuan rumah CMU. Selain itu, dua institusi non-anggota konsorsium, yakni Central Bicol State University dan Surigao Del Norte State University, turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Forum ini merupakan wadah penting bagi para akademisi dan peneliti untuk saling bertukar pengetahuan, mendiskusikan hasil penelitian terkini, serta memperkuat jejaring internasional di bidang pertanian dan peternakan. Kehadiran Fapet UGM menunjukkan peran aktif Indonesia dalam diskursus akademik regional yang menekankan isu pangan, lingkungan, dan ketahanan pangan global.

 

Sumber: Agus Salim

Editor: Satria

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses