Fapet UGM Tegaskan Komitmen Lingkungan Lewat PIONIR Bebas Plastik

Sampah plastik selama ini dikenal berbahaya karena berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Plastik mencemari tanah, air, dan udara, serta dapat terurai menjadi mikroplastik yang membahayakan jika masuk ke dalam tubuh. Pembakaran sampah plastik pun menghasilkan zat beracun yang dapat memicu berbagai gangguan kesehatan.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap isu tersebut, Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM) mengambil langkah nyata dengan meniadakan penggunaan plastik dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PIONIR) 2025, 4-9 Agustus 2025. Seluruh konsumsi selama kegiatan disiapkan tanpa kemasan plastik sekali pakai.

“Mahasiswa diminta membawa tempat makan dan minum dari rumah. Selain itu, untuk hidangan makan siang juga telah disiapkan oleh rekanan tanpa menggunakan plastik,” ujar Kepala Kantor Administrasi Fapet UGM, Nurma Diani Sekarsih, S.Pd., MBA, di sela-sela kegiatan PIONIR, Selasa (5/8).

Kebijakan ini, lanjut Nurma, selaras dengan komitmen UGM dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya serupa sebelumnya telah dirintis oleh tim Health Promoting University (HPU) Fapet UGM pada tahun 2024.

“Sekaligus sebagai bentuk edukasi bagi mahasiswa baru untuk menerapkan pola hidup sehat dan ramah lingkungan,” tambahnya.

Praktik bebas plastik ini bukan kali pertama dilakukan. Fapet UGM secara konsisten menerapkannya dalam berbagai kegiatan lain, seperti rapat, seminar, hingga acara seremonial lainnya.

Atas komitmen tersebut, Fapet UGM pernah meraih penghargaan dalam lomba pengelolaan sampah UGM bebas sampah, yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis UGM beberapa tahun lalu.

 

Penulis: Satria

Foto: Istimewa