Guru Besar Fapet UGM Usulkan Biosekuriti Kolektif Produsen Pangan Asal Hewan

Guru Besar Fakultas Peternakan UGM (Fapet UGM), Prof. Dr. Ir. Suci Paramitasari Syahlani, M.M., IPM., mengusulkan biosekuriti kolektif terutama bagi produsen pangan asal hewan skala mikro dan kecil. Model biosekuriti saat ini, kata Suci, terbatas diterapkan secara individu setiap badan usaha.

“Disamping itu, persyaratan biosekuriti yang menjadi salah satu syarat pokok sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) perlu dikembangkan menjadi praktik yang mudah diterapkan pada unit usaha pangan asal hewan skala mikro dan kecil,”papar Suci saat menyampaikan pidato pengukuhan guru besar, Kamis (8/5) di Balai Senat UGM.

Pada kesempatan itu, Suci menyampaikan pidato berjudul Urgensi Biosekuriti Kolektif Dalam Proses Sertifikasi Hiegine Sanitasi Produk Pangan Asal Hewan.

Menurut Suci, biosekuriti kolektif penting karena produsen skala mikro dan kecil dimungkinkan melakukan kegiatan usaha pada lahan yang tidak terbatas dinding satu dengan lainnya sehingga tidak dimungkinkan bagi mereka untuk dapat memenuhi persyaratan biosekuriti individual.

Selain itu, penetapan regulasi tentang sertifikasi NKV hendaknya disertai dengan edukasi intensif kepada produsen pangan asal hewan secara terus menerus. Upaya ini tidak cukup hanya dilakukan pemerintah melalui Dinas Daerah Kabupaten/Kotamadya, namun pemerintah perlu melibatkan perusahaan pemasok, perguruan tinggi, kelompok peternak dan asosiasi.

“Langkah-langkah ini diharapkan dapat dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan industri peternakan di Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan kemauan produsen pangan asal hewan di Indonesia untuk mengadopsi sertifikat NKV,”imbuh dosen Laboratorium Agrobisnis Peternakan itu.

Dengan pengukuhan ini, Prof. Suci merupakan satu dari 530 guru besar aktif di UGM, serta 26 dari 52 guru besar aktif di Fapet UGM.

 

Penulis: Satria

Foto: Margiyono