Faizal Muttaqin, mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, terpilih menjadi Peneliti Terbaik dalam program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2023/2024. Faizal terpilih setelah melalui tahap seleksi yang ketat dan berkompetisi dengan 70 mahasiswa yang berasal dari 46 universitas di Indonesia.
Acara penganugerahan dilaksanakan bersamaan dengan acara signing ceremony program IRN 2024/2025 dan Simposium Pangan Nasional pada 25 November 2024 di gedung Indofood Tower, Jakarta.
“Kriteria penilaian Peneliti Terbaik meliputi kualitas penelitian, keunikan ide, pelaksanaan penelitian, teknik presentasi, dan sikap penelti,”kata Faizal, Rabu (4/12).
Berdasarkan kriteria tersebut, dipilih 4 dari 70 mahasiswa untuk dianugerahi gelar Peneliti Terbaik Program IRN 2023/2024. Adapun nama Peneliti Terbaik IRN 2023/2024 yaitu Faizal Muttaqin (UGM), Jessica Agustina (Universitas Atma Jaya Yogyakarta), Ratu Salsabila Astrakusuma (IPB), dan Wulida Rayhani (UNS).
“Dedikasi, komitmen, dan kerja keras dalam menghadapi semua tantangan yang ada akhirnya membuahkan hasil yang membahagiakan. Saya juga senang, akhirnya saya bisa turut andil dalam mengharumkan almamater tercinta dengan pencapaian ini,”imbuhnya.
Program IRN pada tahun 2023-2024 mengangkat tema Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal. Sesuai dengan tema tersebut, ia melakukan penelitian terkait pemanfaatan essential oils (EO) dalam upaya meningkatkan kualitas daging unggas sebagai pangan fungsional di bawah bimbingan Dr. Ir. Muhsin Al Anas, S.Pt., IPP.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran Faizal mengenai penyakit kanker yang sudah memakan banyak korban, terlebih korbannya merupakan keluarganya sendiri. Oleh karena itu, melalui bidang studi yang dia ambil, Faizal berinovasi membuat feed additive yang dapat meningkatkan kualitas dan kandungan antioksidan pada daging ayam broiler. Peningkatan kandungan antioksidan dipilih karena efek positifnya terhadap kesehatan manusia yang dapat menghambat proses oksidasi dan mencegah penyakit terkait stres oksidatif seperti kanker.
Essential oils dikembangkan menjadi feed additive menggunakan metode nanoemulsi dan saponifikasi. “Essential oils memiliki komponen bioaktif yang dapat berperan sebagai antioksidan, antibakteri, imunomodulator, dan antiinflamasi. Peran EO berpotensi dapat mencegah stres pada ayam, mengoptimalkan penyerapan nutrien, meningkatkan produktivitas, kualitas daging, dan kandungan antioksidan daging,”terang Faizal.
Penelitian dilakukan secara in vivo menggunakan ayam broiler untuk mendapatkan dosis yang efektif dan efisien dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam broiler diberi feed additive berbahan essential oils memiliki produktivitas yang lebih baik, peningkatan bobot badan hingga 8%, kualitas fisik dan kimia daging yang lebih baik serta meningkatkan kandungan antioksidan daging. Hasil tersebut didukung dengan data molekuler yang juga memperlihatkan terjadinya peningkatkan pada ekspresi gen antioksidan seperti CAT, SOD-1, GPX-1, dan NRF2.
“Data hasil penelitian ini sangat menarik, di satu sisi dapat meningkatkan kesehatan manusia karena kualitas daging dan kandungan antioksidan daging yang meningkat. Di sisi lain, peningkatan produktivitas pada ayam broiler dengan penggunaan feed additive berbahan essential oil dapat mendukung kemajuan industri perunggasan,”pungkasnya.
Sumber: Faizal
Editor: Satria