
Mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mencatatkan prestasi gemilang dalam lomba Soedirman Event of Animal Husbandry 8.0 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Jenderal Soedirman. Tim yang terdiri dari Dini Aruni Karunia Romadhoni (Ketua Tim), Anjeli Astriani (Anggota 1), dan Bangkit Setiyoko (Anggota 2) di bawah bimbingan Dr. Moh. Sofi’ul Anam, S.Pt., M.Sc. berhasil meraih Bronze Medali Subtema Peternakan dalam cabang lomba Esai.
Lomba tersebut mempunyai tema besar: “Kontribusi Inovasi dan Kreativitas Generasi Muda dalam Mengelola Sumber Daya Guna Mewujudkan Ketahanan dan Ekonomi Berkelanjutan Menuju Swasembada Nasional“. Sub tema yang dilombakan antara lain; Peternakan; Pertanian; Pangan; Ekonomi; dan Lingkungan.
Tema ini dipilih untuk mendorong generasi muda mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam pengelolaan sumber daya berkelanjutan, guna memperkuat ketahanan ekonomi dan mencapai swasembada nasional. Melalui ide-ide brilian di bidang teknologi hijau, ekonomi sirkular, dan pengelolaan SDA yang efisien, diharapkan dapat tercipta solusi nyata untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
“Inovasi tim yakni MoriCula, adalah suplemen berbahan alami (sambiloto, kelor, temulawak, dll) yang meningkatkan nafsu makan dan imunitas sapi ternak, khususnya untuk penanggulangan PMK. Dilengkapi kemasan pouch dengan QR Code berisi panduan penggunaan, produk ini mendukung efisiensi pakan dan kesehatan ternak menuju swasembada daging nasional,” jelas Dini, Senin (19/5).
Dengan tahapan implementasi yang terstruktur (analisis, uji coba, hingga sosialisasi), MoriCula menjadi solusi berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas ternak lokal. Dukungan kebijakan pemerintah dan adopsi teknologi seperti ini dapat memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
“Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan ancaman serius bagi produktivitas ternak sapi di Indonesia. Tanpa penanganan tepat, penyakit ini dapat menyebabkan penurunan berat badan drastis dan bahkan kematian pada hewan ternak. Untuk itu kami menghadirkan MoriCula sebagai solusi inovatif mengatasi masalah ini,”urainya.
Ia menjelaskan MoriCula dikembangkan dengan formulasi herbal berkhasiat yang dikemas praktis dengan teknologi QR Code untuk memudahkan peternak. “Dengan kandungan alami seperti sambiloto dan temulawak, MoriCula tidak hanya meningkatkan nafsu makan tapi juga memperkuat sistem imun sapi secara alami,” jelasnya.
Anjeli menambahkan, inovasi ini tidak hanya menjadi solusi kesehatan ternak tapi juga mendukung program pemerintah dalam mencapai swasembada daging nasional. “MoriCula hadir sebagai jawaban atas tantangan peternakan modern yang mengedepankan prinsip sustainable farming,” tutupnya.
Kompetisi ini diperlombakan pada 3-8 Maret 2025. Sementara pemberian penghargaan baru dilakukan pada Sabtu, 3 Mei 2025 di Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman.
Sumber: Tim mahasiswa Fapet
Editor: Satria