
Safna Fauziah, mahasiswi Magister Ilmu Peternakan, Universitas Gadjah Mada, kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Ia terpilih sebagai salah satu penerima beasiswa Six University Initiative Japan-Indonesia Joint Program for Master Student (SUIJI-JPMS) 2025, sebuah program kolaborasi internasional bergengsi antara enam universitas di Jepang dan Indonesia.
Program ini berlangsung selama enam bulan, mulai Januari hingga Juli 2025, dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa terpilih untuk terlibat dalam kegiatan riset kolaboratif internasional di Jepang. Melalui program ini, peserta dapat memperluas jejaring akademik, memperdalam pengalaman lintas budaya, serta mengasah keterampilan riset dalam lingkungan akademik yang disiplin dan profesional.
Sebagai bagian dari program ini, Safna menjalankan penelitian di Laboratorium Kimia Pangan, Kagawa University, Jepang, di bawah bimbingan Prof. Yonekura, serta dua dosen dari Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, yaitu Dr. Ir. Endy Triyannanto, S.Pt., M.Eng., IPM., ASEAN Eng., dan Dr. Ir. Mohammad Zainal Abidin, S.Pt., M.Biotech.
Penelitian Safna berfokus pada evaluasi pemanfaatan enzim Umamizyme dan kombinasi Umamizyme–Glutaminase terhadap fungsionalitas hidrolisat kacang koro pedang (jack bean), meliputi pengukuran total senyawa fenolik, aktivitas antioksidan, serta aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase, dan dilanjutkan dengan identifikasi senyawa fitokimia potensial yang berperan dalam aktivitas biologis tersebut melalui analisis profil HPLC.
“Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan penyedap alami halal (natural halal flavor enhancers) berbasis sumber daya hayati lokal tanah air,”papar Safna, Kamis (10/7).
Tak hanya memperdalam ilmu di bidang riset, Safna juga merasakan semangat kolaborasi internasional dengan bekerja sama bersama mahasiswa dari berbagai negara dan diaspora Indonesia. Selain itu, ia memperoleh kesempatan untuk belajar langsung di industri pangan Jepang, seperti industri udon dan Yakult, guna memperkaya wawasan serta keterampilannya di sektor industri pangan global.
“Saya berharap program ini bisa menjadi jembatan bagi mahasiswa Indonesia untuk merasakan atmosfer penelitian di Jepang. Di sini, kedisiplinan, sikap detail-oriented, dan perencanaan riset yang matang merupakan bagian penting dari budaya akademik. Mahasiswa dilatih untuk bekerja secara cerdas dan strategis. Melalui program ini, saya yakin banyak pintu masa depan akan terbuka. Selain itu, program ini juga memberikan kesempatan berharga untuk memperluas jejaring, memperkuat kolaborasi internasional, serta membangun relasi dan kerja sama lintas negara yang sangat penting dalam dunia riset global,”imbuhnya.
Keterlibatan mahasiswa Indonesia dalam program riset internasional seperti SUIJI-JPMS diharapkan mampu mempercepat lahirnya inovasi berbasis kearifan lokal yang diakui secara global, memperkuat jejaring kerja sama antar perguruan tinggi, serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnership for the Goals).
Sumber: Endy
Editor: Satria