Minyak dari Larva BSF Turunkan Kadar Lemak Ayam Broiler

Tim peneliti dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM) menemukan bahwa minyak dari larva BSF atau black soldier fly larvae oil (BSFLO) mampu menurunkan kadar lemak pada ayam broiler yang diberi pakan rendah protein. Hasil riset ini telah dipublikasikan di jurnal Poultry Science yang termasuk dalam kategori Quartil 1 (Q1) dan memiliki impact factor sebesar 3,8.

Dr. Muhsin Al Anas, S.Pt., IPP, selaku peneliti utama, mengatakan black soldier fly (BSF) bisa menjadi salah satu solusi untuk menghasilkan daging ayam yang lebih sehat karena bisa menjadi bahan alternatif yang menjanjikan dalam penyusunan pakan unggas masa depan.

“Kami ingin menghadirkan solusi yang tidak hanya efisien secara biaya, tetapi juga berdampak positif bagi kesehatan hewan, kualitas daging, dan kelestarian lingkungan,” jelas Muhsin, Jumat (13/6).

Dalam eksperimen yang dilakukan, sebanyak 288 ayam broiler dibagi ke dalam enam kelompok berdasarkan kombinasi kadar protein (tinggi, sedang, rendah) dan jenis minyak (minyak sawit dan BSFLO) dalam pakan. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun pakan rendah protein menyebabkan penurunan bobot tubuh, penambahan BSFLO mampu mengurangi dampak negatif tersebut. Bahkan, ayam yang diberi BSFLO menunjukkan rasio konversi pakan (feed conversion ratio atau FCR) yang lebih baik, menandakan efisiensi pemanfaatan pakan yang lebih tinggi. Efisiensi ini penting, terutama mengingat tingginya harga bahan baku pakan sumber protein. “Perbaikan FCR yang kami amati menunjukkan bahwa BSFLO berkontribusi dalam peningkatan efisiensi energi metabolik ayam broiler,” lanjut Muhsin.

Dampak positif dari penggunaan BSFLO akan berdampak pada kualitas daging ayam. Lemak perut (fat pad) yang umumnya meningkat pada ayam dengan pakan rendah protein, menurun secara signifikan pada kelompok yang mendapat tambahan BSFLO. Selain itu, kandungan protein dalam daging meningkat, sementara kadar lemak dan kolesterolnya menurun. Daging ayam yang dihasilkan juga memiliki daya ikat air yang lebih baik saat dimasak, sebuah indikator penting dalam penilaian kualitas sensorik dan fisik daging.

Selain itu, pakan rendah protein terbukti mampu menurunkan kadar nitrogen dan amonia dalam litter ayam, dua zat yang menjadi penyebab utama pencemaran udara di sekitar kandang. Meskipun BSFLO tidak secara langsung memengaruhi litter, penggunaannya bersama pakan rendah protein mampu menciptakan sistem pemeliharaan ayam yang lebih ramah lingkungan dan nyaman bagi peternak maupun ternaknya. “Inovasi ini sejalan dengan target industri peternakan global untuk menekan emisi dan dampak lingkungan tanpa menurunkan produktivitas,” jelas Muhsin.

Melalui penelitian ini, UGM menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemandirian pangan nasional melalui riset berbasis sumber daya lokal. Pemanfaatan larva BSF dan penerapan pendekatan molekuler menjadi contoh nyata bagaimana inovasi peternakan dapat menjawab tantangan produktivitas, kesejahteraan hewan, kesehatan masyarakat, dan pelestarian lingkungan secara bersamaan.

 

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-temukan-solusi-baru-untuk-kurangi-lemak-ayam-boiler/

Editor: Satria