Ternak Kambing dan Domba Perlu Didorong Menjadi Komoditas Strategis

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (DPP HPDKI), Ir. Yudi Guntara Noor, S.Pt., IPU., menegaskan ternak ruminansia kecil saat ini perlu terus didorong untuk menjadi komoditas strategis. Menurut Yudi selama ini pemerintah lebih banyak fokus pada pengembangan unggas, sapi potong dan perah.

“Ruminansia kecil seperti domba dan kambing belum menjadi komoditas strategis,”kata Yudi saat mengisi pidato ilmiah pada Rapat Senat Terbuka Fakultas Peternakan UGM, Senin (11/11).

Yudi menambahkan keberadaan ruminansia kecil memiliki posisi strategis apalagi jika dikaitkan dengan 17 tujuan SDGs, seperti tanpa kemiskinan, pengentasan kelaparan, kesetaraan gender, kesehatan, maupun pendidikan berkualitas. Keberadaannya juga sangat bermanfaat di masyarakat pedesaan. “Bibit, pakan dan dipelihara oleh orang asli Indonesia. Sebagai sumber protein alternatif dari sisi harga juga lebih terjangkau,”kata pemilik PT Agro Investama (Perusahaan Peternakan Domba Terintegrasi & Holticulture) tersebut.

Diakui Yudi untuk mengembangkan ruminansia kecil kambing dan domba tidak mudah. Beberapa langkah sudah dilakukan mulai dari pengembangan pasar, inklusi keuangan melalui KUR serta introduksi genetik dan persilangan dengan domba Dorper.

Yudi memberikan gambaran persilangan antara domba Garut dan domba Dorper menghasilkan peningkatan performance produksi bobot badan lebih baik jika dibandingkan dengan domba lokal misalnya Garut dan non Garut.

“Pada tingkat bobot yang sama domba persilangan Garut dengan Dorper lebih cepat 2 bulan. Bobot domba lokal umur 8 bulan sama dengan bobot domba persilangan Garut dengan Dorper umur 6 bulan,”urainya.

 

Penulis: Satria

Foto: Margiyono

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.