Konsumsi Produk Ternak Pasca Lebaran: Dampak bagi Kesehatan dan Antisipasinya

Menjelang (pra) dan setelah (pasca) perayaan Idulfitri, pola konsumsi masyarakat terhadap produk ternak mengalami dinamika yang cukup menarik. Tradisi perayaan Idulfitri yang dikenal dengan syawalan identik dengan sajian berbahan utama daging, seperti rendang, opor ayam, dan gulai. Hal ini menyebabkan peningkatan konsumsi produk ternak selama bulan Ramadan hingga setelah hari raya seperti saat ini.

Melihat fenomena tersebut, dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Ir. Edi Suryanto, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., mengingatkan bahwa hidangan berlemak, bersantan, dan tinggi gula dapat memberikan dampak kesehatan, terutama dalam beberapa hal, seperti peningkatan berat badan, lonjakan kolesterol hingga hipertensi.

“Makanan seperti rendang, opor ayam, dan kue kering tinggi kalori dan lemak, berkontribusi pada kenaikan berat badan hingga 1-3 kg per minggu. Belum lagi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan santan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung,”papar Edi, Jumat (11/4).

Selain itu, kue kering, sirup, dan makanan manis lainnya dapat menyebabkan lonjakan gula darah sehingga berisiko bagi penderita diabetes. Hipertensi pun terus mengancam karena makanan tinggi garam seperti keripik dan kacang asin dapat meningkatkan tekanan darah.

Untuk itu Edi Suryanto memberikan beberapa tips untuk mengurangi dampak negatif dan tetap sehat setelah lebaran. Yang pertama yakni dengan mengontrol porsi makan. Edi menyarankan agar menghindari makan berlebihan terutama yang tinggi lemak dan gula. Selain itu perlu memperbanyak mengonsumsi makanan berserat seperti sayuran dan buah untuk membantu metabolisme.

“Ada baiknya pilih metode memasak sehat dengan merebus atau memanggang,”paparnya.

Untuk menjaga kesehatan pasca lebaran Edi menyarankan agar menyeimbangkan konsumsi makanan berlemak dengan makanan kaya serat dan memastikan asupan air yang cukup.

 

Penulis: Satria
Sumber: Edi Suryanto
Foto: Freepik