CycleBite, Pelet Ikan Dari Limbah Perikanan-Peternakan Karya Mahasiswa UGM

Tingginya ketergantungan pada pakan komersial masih menjadi tantangan besar bagi keberlanjutan budi daya perikanan di Indonesia. Data menunjukkan bahwa pakan menyumbang 60–70% dari total biaya produksi ikan, sementara ketersediaan pakan berkualitas dengan harga terjangkau belum sepenuhnya terpenuhi. Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan limbah perikanan dan peternakan yang selama ini kurang dimanfaatkan, padahal jumlahnya mencapai puluhan juta ton per tahun. Pemanfaatan limbah ini tidak hanya dapat menekan biaya produksi, tetapi juga mengurangi pencemaran lingkungan serta mendukung ketahanan pangan nasional.

Berangkat dari permasalahan tersebut, tim PKM-K Universitas Gadjah Mada yang beranggotakan Kayla Lathifa Budiman (Fakultas Peternakan 2023), Farah Meyliana Athaya (Fakultas Peternakan 2023), Ocha Ananta (Fakultas Peternakan 2023), Raden Muhammad Nizam Ramadhan (Fakultas Pertanian 2023), dan Muhammad Imsak Ramadhani (Fakultas Pertanian 2023) dengan dosen pendamping Moh. Sofi’ul Anam, S.Pt., M.Sc. dari Fakultas Peternakan, mengembangkan inovasi pakan ikan ramah lingkungan bernama CycleBite.

“CycleBite kami kembangkan dari limbah perikanan dan peternakan melalui proses fermentasi, lalu diperkaya dengan Spirulina sp. dan maggot. Produk ini diformulasikan untuk memiliki kandungan protein tinggi dan nutrisi lengkap sesuai standar SNI pakan ikan lele dan nila, namun dengan harga yang lebih terjangkau,” ungkap Kayla selaku ketua tim, Rabu (13/8).

CycleBite mengandung kombinasi bahan berkualitas seperti tepung tulang ikan, tepung jeroan ikan, tepung maggot, dedak padi, Spirulina sp., serta tambahan minyak ikan, vitamin C, dan mineral mix. Tepung maggot berperan sebagai sumber protein hewani lengkap dengan senyawa antimikroba, sementara Spirulina sp. menjadi sumber protein nabati tinggi, vitamin, dan antioksidan untuk meningkatkan kesehatan ikan. Teknologi fermentasi yang digunakan tidak hanya meningkatkan kecernaan pakan, tetapi juga mengurangi emisi metana dan mendukung ekonomi sirkular.

Produk ini dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang didanai oleh Kemendikbudristek. Proses produksinya meliputi fermentasi limbah ikan dengan cairan rumen untuk meningkatkan kualitas nutrisi, pengolahan maggot sebagai sumber protein, dan pencampuran seluruh bahan hingga menjadi pelet yang siap dikemas.

 

Sumber: Tim PKM-K