Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM) kembali menyelenggarakan Kuliah Gratis sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Bagimu Petani Kami Mengabdi” pada Jumat (24/10) di Animal Science Learning Center (ASLC).
Kegiatan ini mengangkat tema “Sukses Budi Daya Lebah Madu” yang membahas secara komprehensif mulai dari aspek pakan dan manajemen koloni, sistem pemeliharaan ramah lingkungan, hingga manfaat madu sebagai pangan fungsional alami. Narasumber yang berpartisipasi dalam sesi ini, diantaranya Prof. Ir. Nafiatul Umami, S.Pt., M.P., PhD., ASEAN Eng., Dr. Ir. Agussalim, S.Pt., M.Sc., IPM., ASEAN Eng., APEC Eng., dan Prof. Dr. Ir. Nurliyani, MS.
Prof. Nafiatul Umami menjadi pembicara pertama dengan materi mengenai diversifikasi sumber tumbuhan untuk meningkatkan produktivitas koloni lebah madu. Menurutnya, sama seperti ternak lain, lebah madu memerlukan pakan yang cukup untuk menunjang kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan koloni, produksi madu, serta aktivitas reproduksi. Pakan alami lebah terdiri dari nektar sebagai sumber karbohidrat dan pollen (serbuk bunga) yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral, serta vitamin.
“Rasa madu pun nanti akan tergantung dari pakan apa yang para lebah dapatkan,” ujar Nafiatul.
Sementara itu, Dr. Ir. Agussalim, S.Pt., M.Sc., IPM., ASEAN Eng., menyampaikan tentang pengembangan dan pemeliharaan lebah madu yang ramah lingkungan. Kajian dimulai dari anatomi lebah madu, termasuk ratu, lebah pekerja (betina), dan lebah jantan, serta siklus perkembangan lebah (brood stage) dengan durasi spesifik untuk ratu, pekerja dan pejantan. Dipaparkan juga pembagian kerja yang ketat dalam koloni yang terbagi menjadi fase Brood, Hive Bee, dan Field Bee.
“Untuk memproduksi madu skala besar, sumber pakan harus berlimpah. Selain itu, safety handling madu juga perlu diperhatikan karena sifat madu yang higroskopis, mudah menyerap uap air dari udara,” tegasnya.
Materi terakhir disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Nurliyani, M.S., IPM., yang membahas mengenai madu sebagai pangan fungsional alami. Nurliyani menyoroti perubahan gaya hidup masyarakat modern yang kini lebih sadar akan pentingnya mengonsumsi pangan bergizi dan menyehatkan.
“You are what you eat. Kalau kita makan yang baik, maka performa dan kesehatan kita juga akan baik, begitu pula sebaliknya” ungkapnya.
Madu, kata Nurliyani, memiliki berbagai aktivitas biologis yang mendukung kesehatan seperti antidiabetes, anticancer, wound healing, antioksidan, serta peningkatan sistem imun. Produk perlebahan lainnya juga tak kalah bermanfaat, seperti pollen yang memiliki efek antiseptik, royal jelly dengan aktivitas antibakteri dan imunomodulator, serta propolis yang bersifat antibakteri, antifungal, dan antiviral.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat, khususnya petani dan peternak, dapat lebih memahami potensi besar budi daya lebah madu sebagai salah satu bentuk diversifikasi usaha peternakan yang berkelanjutan, ramah lingkungan, sekaligus bernilai ekonomi dan kesehatan tinggi.

Sumber: Panitia
Editor: Satria