Mahasiswa Fapet UGM Raih Dua Penghargaan Pada Ajang Pekan Inovasi Peternakan Padjadjaran 2025

Tiga mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UGM berhasil meraih dua penghargaan dalam kompetisi “Pekan Inovasi Peternakan Padjadjaran 2025” yang diselenggarakan pada Sabtu (27/09) di Kota Sumedang. Tim UGM memboyong dua gelar yakni Gold Medal pada kategori esai subtema energi terbarukan serta juara umum 2 dari keseluruhan peserta. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Bangkit Setiyoko sebagai ketua tim, dengan anggota Dini Aruni Karunia Romadhoni dan Anjeli Astriani

Pekan Inovasi Peternakan Padjadjaran 2025 merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa seluruh Indonesia untuk menuangkan gagasan, inovasi, serta solusi kreatif guna mendorong perbaikan dan pengembangan sektor peternakan. Selain itu, kompetisi ini juga bertujuan untuk mempererat kolaborasi antar intelektual muda dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan gizi di masa depan.

Keberhasilan tim UGM tidak terlepas dari kerja keras, kolaborasi, dan semangat inovasi yang mereka usung sejak tahap persiapan. Dalam kategori esai, mereka mengangkat tema energi terbarukan melalui pendekatan teknologi ramah lingkungan. Gagasan tersebut dinilai juri memiliki nilai kebaruan, aplikatif, serta relevan dengan isu keberlanjutan di sektor peternakan nasional.

Ide yang diusung tim berfokus pada pemanfaatan artificial neural network dalam membuat sistem peternakan ayam layer menjadi peternakan ramah lingkungan dan berbasis teknologi. Inovasi ini dapat diaplikasikan di tingkat peternak kecil hingga besar. Tidak hanya menghasilkan peternakan yang ramah lingkungan dan berbasis teknologi tetapi juga menghasilkan energi yang digunakam untuk kebutuhan rumah tangga maupun operasional kandang, residu dari proses tersebut juga dapat diolah menjadi pupuk organik berkualitas. Dengan demikian, konsep ini tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga memberikan nilai ekonomi tambahan bagi peternak.

Bangkit Setiyoko selaku ketua tim menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. Ia menekankan bahwa prestasi tersebut merupakan hasil kerja sama tim yang solid dan dukungan dari berbagai pihak. “Kami berharap ide ini tidak berhenti di kompetisi, melainkan dapat dikembangkan lebih lanjut hingga mampu memberikan manfaat nyata bagi peternak di Indonesia,” ujarnya, Rabu (1/10).

Dengan diraihnya dua penghargaan ini, tim UGM berhasil membuktikan bahwa mahasiswa mampu menghadirkan gagasan inovatif sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam menjawab tantangan masa depan sektor peternakan dan energi berkelanjutan. Pencapaian ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berinovasi dan berkarya bagi masyarakat luas.

Lebih dari sekadar prestasi, capaian ini menjadi motivasi bagi tim untuk terus mengembangkan ide-ide kreatif lain di masa mendatang. Mereka berkomitmen untuk tidak berhenti berinovasi, melainkan menjadikan pengalaman ini sebagai pijakan menuju kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan teknologi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.

Sumber: Tim mahasiswa
Editor: Satria

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses