
Prestasi membanggakan kembali diukir di kancah internasional oleh mahasiswa magister Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM). Dimas Fakhruddin, S.Pt. mendapatkan Student Travel Award sekaligus Certificate of Excellence di konferensi ilmiah bergengsi, 2025 Pasific Rim Scientific Conference yang diselenggarakan oleh Poultry Science pada tanggal 13 hingga 16 Oktober 2025 di Macau, China.
Dalam sesi Student Competition dengan topik Metabolism and Nutrition: General Nutrition, Dimas mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul Fermented Palm Kernel Meal Modulates Gut Barrier and Inflammatory Gene Expression via Short-Chain Fatty Acid Production in Broilers.
“Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan bungkil inti sawit (palm kernel meal) yang difermentasi untuk meningkatkan kinerja usus broiler,”kata Dimas, Kamis (16/10).
Menurutnya, fermentasi bungkil inti sawit mampu meningkatkan produksi short chain fatty acid (SCFA), senyawa yang dihasilkan dari fermentasi bakteri dalam saluran pencernaan broiler. Produksi SCFA berhubungan dengan ekspresi gen yang terlibat dalam fungsi barrier dan inflamasi pada usus broiler. Selama menjalankan penelitian, Dimas dibimbing oleh Dr. Muhsin Al Anas dan Dr. Asih Kurniawati. Keikutsertaan dalam konferensi dan kompetisi ini membuktikan bahwa kualitas riset di Fapet UGM mampu bersaing dan diakui secara global.
Selama di konferensi, Dimas aktif mengikuti berbagai simposium unggas yang diisi oleh para ilmuwan terkemuka dunia, serta mengunjungi pameran poster yang menampilkan hasil-hasil penelitian terbaru dari berbagai universitas global. Ia juga menghadiri travel award meeting, forum yang diselenggaran untuk menemukan para awardee dari berbagai universitas di dunia untuk membangun kolaborasi dan bertukar gagasan terkait isu perunggasan berkelanjutan.
Konferensi ini menjadi forum penting untuk membangun jaringan profesional. Dimas berkesempatan bertemu dan berdiskusi dengan para ilmuan perunggasan dari berbagai bidang, termasuk Metabolisme dan Nutrisi, Mikrobiologi dan Fisiologi, Poultry Management, dan Waste and Well-Being. Selain itu, Dimas juga menjalin interaksi dengan stakeholder dari berbagai industri terkemuka. Interaksi ini diharapkan dapat mengakselerasi penutupan gap antara dunia akademia UGM dengan kebutuhan praktis di industri peternakan.
Pencapaian ini menunjukkan kontribusi nyata mahasiswa UGM dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dimas berharap pengalaman ini dapat memotivasi mahasiswa UGM lainnya untuk berani mengambil peluang internasional dan terus berkontribusi dalam memajukan ilmu peternakan.
Sumber: Muhsin-Dimas