Mahasiswi Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM), Kalisha Nirmala Chandra, berhasil menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional setelah dinobatkan sebagai Peneliti Terbaik dalam Program Indofood Riset Nugraha (IRN) 2024–2025. Melalui penelitian berjudul “Designing Functional Eggs: Peningkatan Kualitas Telur dan Ekspresi Gen Antioksidan Ayam Petelur Melalui Inovasi Suplemen Pakan Berbahan Selenium Organik”, Kalisha menghadirkan inovasi tentang bagaimana telur dapat dikembangkan menjadi pangan fungsional yang tidak hanya bergizi tinggi, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan tambahan bagi manusia. Selain itu, pengembangan pakan berbahan selenium juga terbukti mampu meningkatkan produktivitas ayam petelur. Penelitian ini dilakukan di bawah bimbingan Dr. Muhsin Al Anas, dosen dan peneliti di Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fapet UGM.
Dalam penelitiannya, Kalisha memanfaatkan selenium organik, mineral esensial yang berperan penting dalam sistem pertahanan antioksidan dan memiliki tingkat penyerapan lebih baik pada tubuh unggas. Selenium berfungsi menekan efek radikal bebas dan stres oksidatif, dua faktor utama yang sering menurunkan produktivitas serta kualitas hasil ternak. Selama tiga bulan penelitian, Kalisha mengamati berbagai parameter, mulai dari kualitas telur, warna kerabang, kandungan selenium, kadar antibodi (IgY), hingga ekspresi gen antioksidan pada jaringan hati dan saluran reproduksi (magnum) ayam petelur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan selenium organik memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas telur. Ayam yang mendapat tambahan selenium menghasilkan telur dengan warna kerabang lebih cerah serta kandungan selenium dan antibodi (IgY) yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Pemberian selenium organik sebanyak 300 g/ton juga meningkatkan ekspresi gen antioksidan seperti GPx1, SOD1, CAT, dan Nrf2 di jaringan hati, serta GPx1 dan CAT di jaringan magnum. Penambahan selenium organik secara keseluruhan terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas telur dan memperkuat sistem antioksidan ayam petelur.
Kalisha menjelaskan bahwa penelitian ini merupakan langkah awal menuju pengembangan “telur fungsional”, yakni telur yang memiliki nilai tambah untuk kesehatan manusia.
“Riset ini menunjukkan bagaimana inovasi pakan dapat menghasilkan produk ternak yang tidak hanya unggul secara produktivitas, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang nyata. Ini sejalan dengan arah penelitian Fapet UGM dalam mendorong inovasi pangan berkelanjutan,” ungkapnya, Jumat (17/10).
Keberhasilan Kalisha menjadi peneliti terbaik Indofood Riset Nugraha tidak hanya menjadi kebanggaan bagi UGM, tetapi juga membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu menghasilkan riset berstandar tinggi dengan dampak nyata bagi masyarakat dan industri pangan nasional. Program Indofood Riset Nugraha sendiri merupakan inisiatif PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang telah lama menjadi wadah bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk mengembangkan ide dan inovasi di bidang pangan, gizi, dan pertanian. Melalui program ini, Indofood berkomitmen untuk mendukung generasi muda Indonesia dalam menciptakan riset yang mendukung ketahanan pangan nasional berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Prestasi ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menghadirkan solusi ilmiah bagi tantangan pangan masa depan. Fapet UGM berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari perubahan tersebut melalui riset-riset inovatif, kolaborasi industri, serta pengembangan produk peternakan yang berdaya saing tinggi dan berorientasi pada keberlanjutan. Pengembangan inovasi berbasis riset seperti ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan “Zero Hunger” (Tanpa Kelaparan), melalui penyediaan pangan yang sehat, bergizi, dan berkelanjutan.
Sumber: Khalisa-Muhsin