Dalam upaya memperkuat jejaring riset global di bidang nutrisi ternak dan inovasi pakan berkelanjutan, Dr. Muhsin Al Anas, dosen Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan UGM, melakukan kunjungan akademik ke China Agricultural University (CAU), Tiongkok, pada 9–12 Oktober 2025.
Kunjungan ini bertujuan menjajaki peluang kerja sama riset serta program mobilitas mahasiswa di bidang precision nutrition, teknologi fermentasi mikroba, dan inovasi pakan berkelanjutan.
Selama di Beijing dan Inner Mongolia, Muhsin memberikan kuliah kepada mahasiswa pascasarjana CAU mengenai inovasi pakan berkelanjutan berdasarkan riset yang ia kembangkan di UGM.
Ia juga mengunjungi berbagai fasilitas riset unggulan CAU yang fokus pada nutrisi ternak, sistem produksi berkelanjutan, dan teknologi pengolahan limbah pertanian menggunakan serangga sebagai sumber protein alternatif.
Bersama Dr. Xuekai Wang, ia menjajaki kolaborasi riset pengoptimalan bungkil inti sawit (palm kernel meal) melalui fermentasi dan pemanfaatan serangga sebagai bahan pakan berkelanjutan.
Kunjungan ke Frontier Technology Research Institute, Shenzhen
Perjalanan berlanjut ke Shenzhen, kota inovatif di Provinsi Guangdong. Di sana, Dr. Muhsin berkunjung ke Frontier Technology Research Institute, lembaga riset terdepan yang mendukung ambisi Tiongkok membangun Food Valley.
Dalam diskusi dengan Prof. Dr. Wang Gang, Dr. Yi Xiong, dan Dr. Yuan Wang, ia meninjau laboratorium riset serta berbagai proyek yang telah berhasil dikomersialisasikan.
“Banyak penelitian mereka sejalan dengan arah riset yang saya kembangkan di UGM, terutama terkait precision nutrition dan teknologi fermentasi. Ekosistem riset yang terintegrasi dengan industri benar-benar menginspirasi,” ujarnya, Selasa (21/10).

Integrasi Riset, Publikasi, dan Industri
Kunjungan ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana riset di Tiongkok terintegrasi dengan industri dan pemerintah, memungkinkan hasil penelitian diterapkan langsung di lapangan hingga tahap komersialisasi.
Diskusi juga membahas strategi publikasi di jurnal bereputasi tinggi seperti Nature dan Science, serta pentingnya sinergi lintas sektor untuk menghasilkan inovasi yang berdampak luas.
“Kekuatan Tiongkok dalam menghasilkan teknologi kelas dunia terletak pada sistem yang kokoh dari riset hingga implementasi. Kunjungan ini membuka mata saya tentang bagaimana struktur yang solid dapat mengubah ide menjadi dampak nyata,” tambahnya.
Dengan kolaborasi ini UGM dan CAU akan menjajaki riset bersama di bidang teknologi fermentasi untuk menghasilkan pakan ternak berkualitas, serta penelitian pemanfaatan serangga dalam pengolahan limbah pertanian sebagai sumber protein alternatif.
Kegiatan ini memperkuat posisi UGM dalam jejaring global riset peternakan berkelanjutan, sejalan dengan agenda dunia menuju sistem pangan rendah emisi dan ramah lingkungan.
Sumber: Muhsin
Editor: Satria