Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM) kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional dalam ajang Kompetisi Nasional Karya Ilmiah Peternakan (KNKIP) 2025 yang diselenggarakan oleh HIMAPROTEK Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo, Sabtu (22/11). Dalam kompetisi ini, tim mahasiswa Fapet UGM berhasil meraih Juara 2 pada Kategori Karya Ilmiah Gagasan Tertulis (KIGT) Bidang Ilmu dan Teknologi Produksi Ternak, setelah bersaing dengan puluhan tim dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia .
Tim UGM diketuai oleh Sofi Awaliyatul Mukaromah, dengan anggota Ahsana Azizatun Nisa’, Muhammad Rizki Akbar Putra Pratama, dan Dini Aruni Karunia Romadhoni. Tim mengajukan karya ilmiah berjudul “Smart-BioFeed: Pemanfaatan Palm Kernel Meal Fermentasi Berbasis Sensor IoT untuk Meningkatkan Performa Produksi Ayam Broiler.”
KNKIP 2025 merupakan ajang kompetisi ilmiah tingkat nasional yang menjadi wadah bagi mahasiswa peternakan se-Indonesia dalam menuangkan ide, gagasan, dan inovasi untuk mendukung pengembangan sektor peternakan yang berkelanjutan dan berbasis teknologi. Kegiatan ini meliputi seleksi naskah, presentasi karya ilmiah, serta penilaian final oleh dewan juri dari kalangan akademisi dan praktisi peternakan.
Keberhasilan tim Fapet UGM tidak terlepas dari kualitas gagasan yang mereka usung. Melalui konsep Smart-BioFeed, tim menawarkan solusi inovatif dalam pemanfaatan limbah industri kelapa sawit berupa palm kernel meal (PKM) yang difermentasi dan dipadukan dengan teknologi Internet of Things (IoT) berbasis sensor. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, memperbaiki performa pertumbuhan ayam broiler, sekaligus mengurangi dampak limbah industri sawit terhadap lingkungan. Inovasi ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan produktivitas ternak, tetapi juga mendukung prinsip peternakan berkelanjutan dan ekonomi sirkular. Dengan adanya sistem monitoring berbasis sensor IoT, proses pemberian pakan dapat dikontrol secara real-time sesuai kebutuhan ternak, sehingga lebih efisien dan adaptif.
Sebagai ketua tim, Sofi Awaliyatul Mukaromah mengungkapkan rasa syukur atas capaian yang diraih.
“Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa peternakan juga mampu menghadirkan inovasi berbasis teknologi yang aplikatif. Kami berharap Smart-BioFeed tidak hanya berhenti sebagai naskah lomba, tetapi dapat terus dikembangkan hingga memberikan manfaat nyata bagi peternak di Indonesia,” ungkapnya, Selasa (25/11).
Capaian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Fapet UGM memiliki daya saing yang kuat dalam kompetisi ilmiah tingkat nasional. Prestasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi dalam pengembangan sektor peternakan Indonesia. Lebih dari sekadar raihan juara, keikutsertaan dalam KNKIP 2025 menjadi pengalaman berharga bagi tim untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, komunikasi ilmiah, dan kerja sama tim. Ke depan, mereka berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi-inovasi lain yang bermanfaat bagi dunia peternakan dan masyarakat luas.
Sumber: Tim mahasiswa
Editor: Satria