
Mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM), Bangkit Setiyoko, berhasil meraih juara pertama dalam lomba esai Competition of Animal Science 2025. Lomba yang diadakan di Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang ini berlangsung dari 28 Mei hingga 12 Juli 2025 dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Dalam esainya Bangkit berhasil mengusung ide inovatif yang memanfaatkan limbah peternakan untuk menghasilkan energi terbarukan. Ia menjelaskan bagaimana integrasi antara teknologi pertanian dan praktik peternakan dapat menciptakan ekosistem yang berkelanjutan serta memberikan kontribusi positif terhadap ketahanan energi nasional.
“Saya ingin menunjukkan bahwa peternakan tidak hanya berfungsi sebagai penghasil daging, telur, susu, atau ternak kerja tetapi juga dapat menjadi sumber energi yang ramah lingkungan,”ungkap Bangkit, Rabu (16/7).
Dalam esainya, ia merinci langkah-langkah konkrit yang dapat diambil untuk mengimplementasikan sistem peternakan berkelanjutan yang menghasilkan energi listrik dan biogas sehingga dapat dimanfaatkan oleh 500 kepala keluarga dengan hanya memanfaatkan satu kandang berisi 5.000 ekor unggas.
Bangkit juga menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, peneliti, dan peternak untuk menciptakan inovasi yang bermanfaat.
“Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan dukungan dari dosen serta teman-teman di Fapet UGM,”tambahnya.
Ia berharap, melalui karya ini, lebih banyak mahasiswa yang terdorong untuk mengeksplorasi potensi peternakan dalam mendukung ketahanan energi dan lingkungan. Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang sebagai tuan rumah lomba mengapresiasi semangat dan kreativitas yang ditunjukkan oleh para peserta. Pihak penyelenggara berharap prestasi Bangkit dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk berkontribusi dalam inovasi di sektor peternakan dan energi.
Dengan kemenangan ini, Bangkit berharap dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan yang dihadapi di sektor peternakan. “Saya ingin menunjukkan bahwa dengan teknologi dan pemikiran yang tepat, peternakan bisa menjadi solusi bagi banyak masalah, termasuk ketahanan energi,”tutup Bangkit.
Sumber: Bangkit
Editor: Satria