Perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil. Satu sampah yang dipilah, satu anak yang diajak peduli, dan satu pohon yang ditanam akan memberi dampak nyata bagi lingkungan. Pesan inilah yang disampaikan Ridwan Purnama dari Bank Sampah Bumiku Lestari dalam pertemuan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Jumat (22/8).
Menurut Ridwan, pola pengelolaan sampah konvensional yang hanya berfokus pada mengumpulkan, mengangkut, dan membuang, sudah saatnya diubah. Cara lama tersebut justru menimbulkan masalah baru, seperti tumpukan sampah yang menggunung, menimbulkan bau, mencemari lingkungan, hingga menjadi sumber penyakit.
“Fokus kami adalah daur ulang sampah berkelanjutan sekaligus menyediakan akses pangan sehat yang terjangkau masyarakat,”ujar Ridwan yang juga alumnus Fapet UGM.
Dalam pemaparannya, Ridwan memperkenalkan prinsip 7R yang mudah diterapkan untuk menjaga kelestarian lingkungan, yaitu: Rethink (pikirkan ulang), Refuse (tolak), Reduce (kurangi), Reuse (gunakan kembali), Repair (perbaiki), Rot (komposkan), dan Recycle (daur ulang).
“Ketika semua pilihan sudah tidak bisa dilakukan, maka daur ulang menjadi opsi terakhir. Pilah sampah dengan benar dan kirimkan ke fasilitas pengolahan yang tepat, seperti bank sampah,” imbuhnya.
Selain menjelaskan prinsip 7R, Ridwan juga memaparkan pengelolaan berbagai jenis sampah, mulai dari organik, anorganik, residu, hingga B3.
Acara yang dihadiri Ketua DWP Fapet UGM, Dr. Sriwidharmanely, SE, MBM., Ak, CA., ini juga diramaikan dengan pengumuman pemenang lomba video pengelolaan sampah yang diikuti oleh anggota DWP, baik dari kalangan dosen, tenaga kependidikan, maupun keluarga.
Penulis: Satria