Fapet UGM Inisiasi Pemberdayaan Santri Panti Asuhan Yatim dan Dhuafa Rumah Sajada Melalui Program Peternakan

Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kunjungan sekaligus kerja sama ke Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Rumah Sajada di Nanggulan, Kulon Progo, Minggu, (28/9). Kunjungan ini merupakan langkah awal untuk menginisiasi program pemberdayaan ekonomi dan keterampilan santri melalui sektor peternakan.

Rombongan dari Fapet UGM dipimpin langsung oleh Dekan, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., beserta jajaran pimpinan dan kantor kerja sama. Mereka disambut hangat oleh Ketua Yayasan Rumah Sajada, Ir. Hermawan Ardianto, IPM, beserta seluruh jajaran pengurus yayasan, santri dan perwakilan dari perangkat desa setempat.

Tujuan utama dari kunjungan kerja sama ini adalah untuk menjajaki dan merancang program pemberdayaan yang berkelanjutan, fokus pada pelatihan dan implementasi praktik peternakan bagi para santri. Program ini diharapkan dapat membekali santri dengan keterampilan wirausaha dan menciptakan kemandirian ekonomi di lingkungan pondok pesantren.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan UGM melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi potensi sumber daya serta kondisi infrastruktur yang mendukung kegiatan peternakan di lokasi panti asuhan dan pondok pesantren.

Kegiatan dilanjutkan dengan dialog dan audiensi antara kedua belah pihak. Diskusi ini mendalami kebutuhan spesifik dari Pondok Pesantren Rumah Sajada untuk menjalankan program peternakan, mulai dari jenis komoditas ternak yang paling sesuai, kebutuhan pelatihan teknis, hingga skema pendampingan yang efektif dari akademisi.

Prof. Budi Guntoro menyampaikan bahwa kerja sama ini sejalan dengan Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat. Program ini memiliki potensi besar di Rumah Sajada untuk mengembangkan peternakan skala kecil yang dapat menjadi model bisnis bagi santri untuk lebih mandiri.

“Fakultas Peternakan siap memberikan dukungan keilmuan dan teknologi agar program ini berjalan sukses dan menjadi solusi kemandirian pangan serta ekonomi,”papar Budi.

Sementara itu, Ir. Hermawan Ardianto, IPM, menyambut baik inisiatif ini dan berharap ilmu yang didapat tidak hanya bermanfaat di pesantren, tetapi juga bekal para santri untuk memberikan kemanfaatan kepada masyarakat.

Kedua pihak berkomitmen untuk segera menindaklanjuti hasil audiensi ini dengan menyusun rencana aksi yang terperinci agar program pemberdayaan santri melalui peternakan dapat segera direalisasikan.

Sumber: Mifta

Editor: Satria

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses