Zirconium, Alternatif Penyamak Kulit Efektif dan Ramah Lingkungan

Domba merupakan salah satu ternak ruminansia kecil yang memiliki potensi besar di Indonesia, tidak hanya sebagai penyedia daging tetapi juga kulit sebagai produk sampingan bernilai ekonomi tinggi. Kulit domba banyak digunakan untuk produk-produk industri, seperti jaket, tas, sepatu, hingga kerajinan tangan. Namun, proses penyamakan kulit domba secara konvensional masih banyak bergantung pada krom, yang termasuk bahan berbahaya dan beracun (B3), sehingga menimbulkan masalah lingkungan serius. Oleh sebab itu, diperlukan alternatif penyamakan yang lebih ramah lingkungan.

Hal inilah yang menjadi dasar penelitian disertasi dari Roselini Agustia Andini, S.Pt., M.Pt. Dalam sidang tertutup ujian doktor pada Senin, 7 Juli, Roselini menyampaikan bahwa salah satu satu bahan penyamak potensial adalah zirconium, yang dinilai lebih aman sekaligus mampu menghasilkan kulit berkualitas.

“Disertasi ini bertujuan mengevaluasi efektivitas penyamakan kulit domba menggunakan zirconium tanpa krom, mengkaji penerapan teknik eco-print terhadap kualitas kulit, serta menentukan konsentrasi optimal finishing silikon untuk menghasilkan kulit waterproof yang tetap nyaman digunakan,”paparnya.

Di bawah bimbingan tim promotor Prof. Ir. Ambar Pertiwiningrum, M.Si., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Prof. Ir. Yuny Erwanto, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM.  dan Dr. Ir. Mohammad Zainal Abidin, S.Pt., M.Biotech., IPM., penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap utama yang dilaksanakan di Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta pada Januari 2024.

Tahap 1 penelitian dilakukan pada 15 lembar kulit domba yang disamak dengan lima perlakuan, yaitu krom 7,5% (kontrol) dan zirconium pada konsentrasi 7,5%, 10%, 12,5%, dan 15%. Parameter yang diamati meliputi kekuatan tarik, kemuluran, kelemasan, ketebalan, kekuatan sobek, dan suhu kerut. Sementara pada tahap 2 merupakan penerapan eco-print pada kulit yang telah disamak, menggunakan empat jenis bahan penyamak pada konsentrasi 15%: mimosa, krom, gambir, dan zirconium. Pada tahap terakhir kulit yang telah disamak dan diberi motif eco-print kemudian dilakukan finishing waterproof dengan proses peminyakan menggunakan silikon pada konsentrasi 4%, 6%, 8%, dan 10%.

Dari penelitian ini terbukti bahwa zirconium adalah alternatif penyamak yang efektif dan lebih ramah lingkungan dibandingkan krom, dengan keunggulan menghasilkan kulit domba yang kuat, elastis, dan tahan panas. Teknik eco-print memberikan nilai estetika tambahan pada kulit tanpa mengorbankan kualitas fisik, sementara finishing silikon terbukti efektif meningkatkan sifat waterproof kulit, asalkan digunakan pada konsentrasi yang tepat.

“Kombinasi teknologi penyamakan zirconium, penerapan eco-print, dan finishing silikon menjadi inovasi berkelanjutan yang berpotensi besar untuk diaplikasikan dalam industri penyamakan kulit domba di Indonesia,”tegas Roselini.

 

Penulis: Satria